Bendungan Tiga Dihaji Ikon Baru Sumsel, Segini Jaraknya dari Palembang, Bengkulu dan Lampung
Bendungan Tiga Dihaji OKU Selatan, ikon baru provinsi Sumatera Selatan--
PALEMBANG- SUMEKS.CO- Bendungan Tiga Dihaji dipastikan menjadi ikon baru provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Bendungan Tiga Dihaji termasuk salah satu bendungan terbesar di Indonesia.
Letakya berada di Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten Ogan Kemaring Ulu Salatan (OKU Selatan)
Bendungan Tiga Dihaji merupakan mega proyek nasional.
Jaraknya dari Kota Palembang menggunakan jalur darat butuh waktu 6 jam (308 KM).
Jika meluncur dari Kota Palembang ke Bendungan Tiga Dihaji OKU Selatan, bisa melewati jalur lintas Sumatera (Jalinsum). Rutenya, Palembang- tol Prabumulih- Baturaja OKU - OKU Selatan.
BACA JUGA:Siap-Siap Proyek Bendungan Pertama Sumsel Bakal Segera Rampung, Ini Sejumlah Manfaatnya
Mega proyek nasional Bendungan Tiga Dihaji ini akan ditargetkan selesai tahun 2024.--
Setelah sampai Muara Dua, ibukota Kabupaten OKU Selatan untuk mencapai lokasi bendungan dibutuhkan waktu 2 jam, jaraknya 65 KM dengan area berliku.
Dari Provinsi Bengkulu, Tetangga Sumsel ini untuk menuju Bendungan Tiga Dihaji juga bisa melalui akses Kabupaten Kaur.
Bahkan dengan adanya jalan pintas atau akses baru, Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur, dan Kecamatan Sungai Are kabupaten OKU Selatan lebih singkat jaraknya.
Jalan tembus antar provinsi ini, kalau dulu perlu waktu 3 jam kini hanya butuh waktu 30 menit saja.
Dari kecamatan Kaur, kabupaten Kaur - sampai ke Muara Dua ibukota OKU Selatan bisa memakan waktu 4 jam, atau sekitar 180 KM.
Bendungan ata waduk Tiga Dihaji juga bisa menjadi tujuan wisata dari Lampung Barat, provinsi Lampung. Yaitu lewat ruas Liwa- Sukau (perbatatasn dengan OKU Selatan).
Ya, diketahui kontruksi Bendungan Tiga Dihaji ini telah dilakukan pada tahun 2017, setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi pembangunan bendungan kepada warga sekitarnya.
BACA JUGA:3 Mahasiswi Disambar Petir Saat Berteduh di Areal Bendungan Watervang Lubuklinggau, 1 Tewas
BACA JUGA:Menteri PUPR Minta 241 Bendungan Dikosongkan Antisipasi La Nina
Semula akan dinamakan bendungan Komering II. Namun atas usul warga sekitar, akhirnya dinamanakan Bendungan Tiga Dihaji.
Saat sosialisasi pada tahun 2015 menurut Kepala BBWS Sumatera VIII Bistok Simanjutak, bendungan ini akan sangat bermafat bagi warga sekitar.
Karena bisa mengairi sawah di daerah sekitar, lebih dari 25000 ha. Juga akan menyerap sejumlah tenaga kerja lokal untuk sektor pariwisata.
Tak hanya itu, bendungan ini akan menjadi sumber energi karena dibangun sebuah pembangkit listrik tenga Air (PLTA).
Bahkan dalam pekembangannya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ini mengalami perluasan.
Kalau semula hanya kecamatan Tiga Dihaji, diperluas lagi lahannya hingga areal kecamatan Mekakau. Jadi pembangunan bendungan ini luasnya 395,57 Ha .
Degan memanfaatkan air Sungai Selabung, Danau Ranau akan mampu mengairi tiga kabupaten, OKU, OKU Timur dan OKU Selatan sendiri.
Menurut data terbau, Bendungan Tiga Dihaji memiliki daya tampung bruto 142,52 juta meter kubik (m3) dengan tinggi bendungan 122 meter dan bisa mengaiiri 34.824 ha.
Bahkan bendungan Tiga dihaji ini mampu memproduksi listrik 40 MW.
Namun hingga kini belum juga diresmikan karena belum 100 persen selesai. Direncanakan tahun 2024 ini akan selesai dan bisa diresmikan tahun depan?
BACA JUGA:Bendungan Bawa Selbang Jadi Tempat Ngabuburit Favorit Warga
BACA JUGA:Punya Air Hijau dan Jernih, Bendungan Ini jadi Kolam Berenang Gratis Ala ABG di Indralaya Ogan Ilir
Berikut ini beberapa bendungan besar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam irigasi, pasokan air, dan pembangkitan energi:
Bendungan Jatiluhur
Lokasi: Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, dan Bandung, Jawa Barat.
Luas: 8.300 hektar.
Fungsi: Irigasi sawah seluas 242.000 hektar.
Dibangun: Mulai tahun 1957.
Waduk Jatigede
Lokasi: Majalengka dan Sumedang, Jawa Barat.
Luas: 4.980 hektar.
Dibangun: Diresmikan tahun 2015.
Sungai: Cimanuk.
Waduk Gajah Mungkur
Lokasi: Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Luas genangan: 2.000 – 3.000 hektar (fluktuatif), kapasitas maksimum 8.800 hektar saat musim hujan.
Wilayah: Meliputi 7 kecamatan.
Waduk Kedung Ombo
Lokasi: Sragen, Grobogan, dan Boyolali, Jawa Tengah.
Luas: 6.570 hektar.
Dibangun: Mulai tahun 1980.
Waduk Karangkates
Lokasi: Malang, Jawa Timur.
Luas: 6 hektar.
Fungsi: Pembangkit listrik tenaga air, kapasitas 3 x 35 MW.
Dibangun: Tahun 1995.
Waduk Wonorejo
Lokasi: Tulungagung, Jawa Timur.
Kapasitas: 122 juta meter kubik air.
Fungsi: Pembangkit listrik tenaga air dan wahana wisata.
Waduk Batutegi
Lokasi: Pekon Batu Tegi, Air Naningan, Tanggamus, Lampung.
Luas: 3.560 hektar.
Waduk Sigura-Gura
Kapasitas: 6.140.000 meter kubik air.
Jenis struktur: Beton Gravity.
Bendung Riam Kanan
Lokasi: Kalimantan Selatan.
Luas: 8.000 hektar.
Fungsi: PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Dibangun: Mulai tahun 1973.
Bendung Tilong
Lokasi: Desa Oel Nasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.
Dibangun: Mulai tahun 1999, selesai 2001.
Fungsi: Sumber air bersih dan irigasi seluas 1.484 hektar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: