Menggetarkan Hati! Ketulusan Nabi Muhammad SAW Menghadapi Nyinyiran dan Kutukan Pengemis Buta
Di sudut pasar Madinah, ada seorang pengemis buta Yahudi, yang setiap hari kerjaannya hanya nyinyir dan mengutuk kepada Nabi Muhammad SAW.--
SUMEKS.CO - Di sudut pasar Madinah, ada seorang pengemis buta Yahudi, yang setiap hari kerjaannya hanya nyinyir dan mengutuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Pengemis itu terus mengoceh dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad SAW kepada semua orang yang berada di dekatnya padahal ia sendiri belum pernah melihat seperti apa sosok yang difitnah dan dikutuknya tersebut.
“Wahai saudara-saudaraku, jangan mendekati Muhammad! Dia orang gila, dia pembohong, penyihir! Jika kamu ingin dekat dengannya, kamu akan terpengaruh olehnya!” ujar pengemis buta tersebut terhadap keramaian lalu lalang.
Berita tentang makian demi makian yang dilakukannya setiap hari oleh pengemis Yahudi buta itu akhirnya sampai juga kepada Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:9 Perintah Allah pada Manusia yang Tercatat dalam Al-Qur’an, Pembentukan Adab yang Baik Ala Islam
Meski begitu, Nabi Muhammad SAW tidak marah, beliau dengan hatinya yang tulus serta luas selalu mengabaikan hinaan harian pengemis buta Yahudi tersebut terhadap dirinya.
Alih-alih marah, Nabi Muhammad SAW justru mengunjungi pengemis buta itu untuk bersedekah, bahkan belian bersedia menyuapi pengemis buta itu meski tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dahsyatnya, Nabi Muhammad SAW melakukan rutinitas itu tanpa henti setiap pagi, padahal setiap kali menyuapi, pengemis itu terus menjelek-jelekan Nabi Muhammad SAW yang tidak lain adalah orang yang sangat mengasihinya.
Pengemis buta itu akan mengunyah makanan yang diberikan kepadanya dan makan dengan puas. Begitu kenyang, dia mengucap syukur tanpa mengetahui bahwa yang memberinya makan adalah Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Agar Hidup Minim Masalah, Berikut Rahasia Cepat Mengubah Nasib Ala Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Bikin Sedih! 4 Golongan Ini Tak Dapat Syafaat Nabi Muhammad SAW, Kok Bisa?
Nabi Muhammad SAW terus memberi makan pengemis buta itu tanpa henti setiap hari hingga hari kematiannya.
Sepanjang pengabdian beliau kepada pengemis buta itu, ia tidak pernah mengidentifikasikan dirinya dengan pengemis Yahudi yang buta itu.
Hingga akhirnya pengemis buta itu kelaparan dan bertanya-tanya, "Kemana sahabatku ... kemana sahabatku? Aku lapar!"
Setelah Nabi Muhammad wafat, betul-betul tidak ada lagi yang membawakan makanan untuk pengemis buta itu!
BACA JUGA:Surah Al-Insan Selalu Dibaca Nabi Muhammad SAW Tiap Subuh Jum’at, Ini Keutamaannya
Suatu hari, Sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar As Siddiq Radhiallahu Anhu berkunjung ke rumah putrinya, Sayyidatina Aishah Radhiallahu Anha, janda dari Rasulullah SAW.
Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, “Wahai anakku, adakah kebiasaan kekasihku (Nabi) yang belum aku lanjutkan?”
Aisyah menjawab, “Ayahku sayang, engkau benar-benar pengikut Sunnah (Kebiasaan) Nabi dan tidak ada yang belum engkau lakukan kecuali satu amalan saja!”
"Apa itu?" tanya Abu Bakar. “Setiap pagi, Rasulullah pergi ke ujung pasar, membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi tua buta yang tinggal di sana dan memberinya makan dengan tangannya sendiri,” kata Aisyah.
BACA JUGA:Stop Ngeluh! Nabi Ayyub AS dapat Ujian Bertubi dari Allah SWT Namun Tetap Sabar, Apa Kuncinya?
BACA JUGA:Mengapa Nabi Ismail AS Menceraikan Istrinya? Berikut Kisah dan Alasannya!
Keesokan harinya, Abu Bakar As-Siddiq pergi ke pasar membawa makanan untuk pengemis buta itu.
Abu Bakar As-Siddiq menghampiri pengemis itu dan mulai memberinya makan.Tapi seperti sudah kebiasaannya, sambil makan pengemis itu kembali mencemooh Nabi Muhammad SAW.
Mendengar itu Abu Bakar geram, sehingga ia menyuapi dengan kasar kepada pengemis Yahudi yang buta, yang sontak menjadi marah dan berteriak
“Siapa kamu?” Pengemis buta itu kesal.
BACA JUGA:Makhluk Pilihan Allah SWT, Tapi Ada 1 Permintaan Nabi Muhammad SAW yang Ditolak Allah SWT, Apa Itu?
Abu Bakar menjawab, “Akulah yang biasa menyuapimu setiap pagi”
“Tidak!… Jangan berbohong padaku!” bantah pengemis buta itu. Abu Bakar kaget lalu bertanya, “Mengapa kamu berkata demikian?”
Pengemis Yahudi yang buta itu menjawab, “Karena ketika dia datang kepadaku, aku selalu merasa mudah untuk memegang tangannya dan mudah untuk mengunyah makanan yang dia berikan padaku … orang yang biasa memberi makan padaku akan membuat makanan itu enak sebelum memberinya makan. untuk saya!"
Abu Bakar As Siddiq tidak dapat menahan air matanya lagi dan menangis tersedu-sedu. Dia harus mengungkapkan siapa dirinya sebenarnya kepada pengemis itu.
BACA JUGA:Begini Kisah Tentang Buraq, Kendaraan Setia Menemani Nabi Muhammad SAW Saat Isra Mi'raj
“Sesungguhnya bukan aku yang biasa datang dan memberimu makan. Aku adalah salah satu Sahabatnya karena Yang Mulia sudah tiada lagi! Dia tidak lain adalah Nabi Muhammad!”
“Muhammad?” Pengemis Yahudi tua yang buta itu sangat terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya.
“Maksudmu, orang yang selalu datang setiap pagi dan menyuapiku dengan tangannya adalah Muhammad?” tanya pengemis itu sekali lagi.
"Ya! Itu adalah Muhammad!” jawab Abu Bakar. Segera, pengemis tua Yahudi yang buta itu meratap putus asa dan menangis dengan sangat menyedihkan hingga menyadari bahwa tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW yang telah memberinya makan selama ini.
BACA JUGA:Cara menjadi Suami Ideal Mencontoh Nabi Muhammad SAW, Pengantin Baru Wajib Tahu!
"Selama ini! ..selama ini, aku telah mengutuknya, aku telah memfitnahnya! Tidak sekali pun dia memarahiku! Dia terus datang setiap pagi untuk memberi saya makan! Dia sangat mulia!” teriak pengemis tua Yahudi yang buta itu sambil menyeka air matanya yang mengalir di pipinya.
Pengemis buta itu mengulurkan tangan kepada Abu Bakar As Siddiq, Khalifah pertama umat Islam dan bersaksi di hadapannya Kalimah Syahadah: 'Ash ha duu Allah ila ha ill lall Lah! Wa ash ha duu anna Muhammad darr Rasulullah!'
Yang artinya 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah!' Sejak saat itu, pengemis tua Yahudi yang buta itu menjadi seorang Muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: