Songket dan Kain Jumputan, Simbol Keindahan dan Kekayaan Budaya Palembang

Songket dan Kain Jumputan, Simbol Keindahan dan Kekayaan Budaya Palembang

Songket dan Kain Jumputan, Simbol Keindahan dan Kekayaan Budaya Palembang--

SUMEKS.CO – Selain pempek yang memang sudah mendunia, Palembang juga memiliki kekayaan budaya yang tak kalah mengagumkan, yakni kain songket dan kain jumputan. Dari motif-motif yang elegan hingga keunikan teknik pembuatannya, kain-kain ini bukan hanya sekadar oleh-oleh khas Palembang, tetapi juga simbol dari keindahan dan kekayaan budaya Palembang.

Kain-kain tradisional ini memiliki makna yang dalam dan kisah sejarah yang kuat bagi kota Palembang. 

Songket merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. 

Diproduksi secara manual dengan menggunakan benang emas atau perak, songket menjadi lambang kemewahan dan keanggunan. Di Palembang, kain songket telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan berbagai upacara adat.

BACA JUGA:Rumah Busana Tria Tampilkan Ratusan Koleksi Hari Raya Idul Fitri, Motif Songket Limar Jadi Primadona Tahun Ini

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Palembang dan Universiti Malaya Malaysia Kolaborasi Lakukan Penelitian Kain Songket

Diperkirakan telah ada sejak abad ke-7 Masehi, songket memiliki peran penting dalam upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan. Teknik pembuatannya yang rumit dan detail menjadikan setiap kain songket Palembang sebagai karya seni yang berharga.

Setiap motif pada kain songket memiliki makna tersendiri, baik itu melambangkan keberuntungan, kekuatan, keindahan alam atau mitologi lokal. Hal ini membuat setiap kain songket tidak hanya sekedar busana, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang dalam.

Selain songket, kain jumputan juga merupakan kebanggaan budaya Palembang. Berbeda dengan songket yang memanfaatkan benang emas atau perak, jumputan menggunakan teknik pewarnaan alami yang memberikan keindahan yang khas.

Kain Jumputan dibuat dengan cara mengikat dan mewarnai benang-benang secara manual sebelum dijalin, menghasilkan motif yang abstrak dan menarik. 

BACA JUGA:Kembangkan Budaya, UBD Palembang dan Universiti Malaya Malaysia Join Research Soal Kain Songket

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Kenalkan Aplikasi Songket, Mudahkan Penegakan Hukum Karhutla dengan Kamera Pengintai Asap

Proses pembuatannya yang memakan waktu dan kerja keras membuat setiap kain jumputan memiliki nilai yang tinggi.

Motif-motif pada kain jumputan sering kali terinspirasi dari alam sekitar, seperti bunga, daun, atau burung. Ini menciptakan kain yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki cerita dan kekayaan makna yang mendalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: