Atasi Wabah Ngorok, Ratusan Kerbau di Kabupaten OKI Divaksinasi Massal
Ratusan kerbau di Kabupaten OKI divaksinasi hindari virus ngorok meluas. --
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Ratusan kerbau di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendapatkan vaksinasi massal dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI.
Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit ngorok, yang disebabkan oleh virus Septicaemia Epizootica (SE).
Puluhan kerbau di OKI sudah mati akibat penyakit ngorok. Hal ini tentu sangat merugikan peternak dan perlu segera diatasi.
Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) adalah penyakit menular yang menyerang kerbau dan disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Bakteri ini dapat menyerang melalui udara, makanan, atau air yang terkontaminasi.
BACA JUGA:Masjid Agung SMB 1 Jayo Wikromo Palembang Lestarikan Tradisi Sholat Tarawih 23 Rakaat
BACA JUGA:Tradisi Warga Tanjung Batu Ogan Ilir Jelang Lebaran, Bikin Kue Basah Gunakan Belanga Tanah Liat
Disbunnak OKI menargetkan untuk memvaksinasi 1.200 kerbau di daerah tersebut. Vaksinasi ini dilakukan secara gratis dan diharapkan dapat membantu peternak kerbau di OKI untuk menjaga kesehatan ternak mereka.
Vaksinasi ratusan hewan kerbau ini akan dilakukan di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Air Sugihan.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 ekor kerbau milik peternak di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mati mendadak.
Berdasarkan investigasi dilakukan oleh tim UPTD Pusat Kesehatan Hewan Pampangan, kematian kerbau tersebut disebabkan oleh virus Septicaemia Epizootica (SE).
BACA JUGA:Hadiri Nuzulul Qur’an di OKU Timur, Pj Gubernur Agus Fatoni Bagikan Ratusan Paket Sembako
“Penyakit Septicaemia Epizootica/Hemorragic Septicaemia/ ngorok pada kerbau menyebabkan demam, kerbau berliur dan terdengar ngorok. Hal tersebut disebabkan oleh agen penyakit kuman Pasteurella multocida," Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dedi Kurniawan S. STP, M. Si melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto SP MSi, Senin 8 April 2024.
Dikatakan, virus ini adalah kuman ini menyerang system pernapasan secara akut sehingga menyebabkan pendarahan pada saluran ini. Kerbau yang menderita akan mengalami kesulitan bernapas sehingga terdengar ngorok yang sangat jelas terutama di malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: