Pramuka Dihapuskan dari Ekskul Wajib, Kwarcab Ogan Ilir Yakin Masih Tumbuh Berkembang
Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Ogan Ilir, Muhsin Abdullah, meyakini bahwa Pramuka di Kabupaten Ogan Ilir akan berkembang meskipun dihapuskan dari ekstrakurikuler wajib di sekolah. --
Begitupun dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Hanya diikuti oleh pelajar, apabila memang minat pada kegiatan itu.
Demikian informasi terkait kegiatan ekskul Pramuka di Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.
Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional, Anindito Aditomo, penerbitan Permendikbudristek tersebut didasari atas perkembangan implementasi Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang diklaim telah sukses.
"Pramuka yang masuk dalam peraturan sebelumnya, telah dicabut dan dihapus di aturan terbaru," sebutnya.
Dengan demikian, Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BACA JUGA:Bupati Panca Wijaya Akbar Ajak Siswa Aktif Kegiatan Pramuka
BACA JUGA:LUAR BIASA! 8 Orang Anggota Pramuka Ogan Ilir Ikut Jambore Dunia di Korsel
Seperti diketahui, bahwa Pramuka sebagai ekstrakurikuler terbesar dan terfavorit di sekolah ini, akhirnya harus menerima kenyataan bahwa status sudah tidak lagi wajib.
Lantas, bagaimana nasib Pramuka di sekolah-sekolah? Ternyata, Pramuka akan kembali ke fitrahnya, seperti dahulu kala yang hanya menjadi ekstrakurikuler pilihan.
Dalam artian, para siswa tidak diwajibkan lagi untuk memilih dan mengikuti ekskul terbesar ini. Karena, Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sudah dihapuskan.
Kurmer diluncurkan pertama kali pada 2022 dan hingga kini telah diadopsi lebih dari 300 ribu satuan pendidikan.
Sebagaimana diketahui, berbagai pencapaian dan peningkatan dialami sekolah-sekolah yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka sebagai landasan proses pembelajaran.
BACA JUGA:Hari Gerak Pramuka di OKU Timur Sukses dan Meriah
BACA JUGA:Herman Deru Ajak Gerakan Pramuka Jadi Pendidik Humanis Berbasis Pada Nilai-Nilai Kemanusiaan
Mendikbud Nadiem Makarim juga sangat optimis jika Kurikulum Merdeka yang akan menjadi acuan panjang di dunia pendidikan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: