Kontroversi Film Ria Ricis yang Sedang Proses Cerai, Kiblat, MUI Minta Bioskop Stop Tayang

Kontroversi Film Ria Ricis yang Sedang Proses Cerai, Kiblat, MUI Minta Bioskop Stop Tayang

Film horor Indonesia berjudul 'Kiblat' mengundang banyak kontroversi bahkan terancam dilarang tayang--

Suatu ketika ada kejadian yang membuat Abah Mulya meninggal dunia.

Ainun mengajak temannya, Rini, dan Bagas untuk mengunjungi padepokan milik abahnya namun disana dirinya banyak menemukan keanehan, termasuk arah kiblat yang berubah-ubah dan adzan yang tidak terdengar dengan baik.

Ketidakwajaran terus terjadin dan para warga malah kesakitan saat adzan terdengar.

BACA JUGA:Review Film '24 Jam Bersama Gaspar': Konsep Dunia Distopia yang Kelam

BACA JUGA:Film Sang Kiai Cocok Banget Ditonton Bulan Puasa, Mengisahkan Tokoh Pejuang Kemerdekaan dan Pendiri Nahdlatul

MUI berpendapat bahwa film “Kiblat” mengandung konten yang bertentangan dengan ajaran Islam serta beberapa elemen dalam film dianggap menyesatkan umat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

Produser dari film ini, Agung Saputra telah memberikan tanggapannya terkait kontroversi serta meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat film tersebut.

Menurutnya film tersebut tidak bermaksud untuk melecehkan agama Islam dan hanya ingin menunjukkan realitas kehidupan dan bagaimana seseorang bisa terjerumus ke dalam dosa.

Beberapa adegan dalam film terlihat terlalu eksplisit dan sadis, termasuk adegan pembunuhan dan kekerasan yang digambarkan dengan detail.

BACA JUGA:Film Atlas Gaet Aktris Jennifer Lopez, Contoh Konflik Manusia vs AI di Masa Depan

BACA JUGA:Nonton Film Dewasa Saat Berpuasa, Batal atau Tidak? Begini Penjelasannya

Meskipun mendapat kritik, tim produksi film Kiblat membela film ini dan menyatakan bahwa tujuan pembuatannya adalah untuk menghadirkan pengalaman horor yang berbeda dan lebih mendalam. 

Mereka menegaskan bahwa tidak ada niat merendahkan nilai agama melalui cerita film ini.

Kontroversi yang melibatkan film ini tentu menjadi sebuah pembelajaran besar tentang betapa pentingnya sensitivitas dalam menciptakan konten, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

Film ini memang menuai kontroversi, terutama setelah poster dan trailer dirilis. Namun, sinopsisnya menghadirkan cerita yang menarik dan misterius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: