Kapal Benua Indah Bermuatan Kelapa Bocor dan Mati Mesin di Perairan Bata Karang Banyuasin

Kapal Benua Indah Bermuatan Kelapa Bocor dan Mati Mesin di Perairan Bata Karang Banyuasin

Tim Basarnas cari kapal KLM Benua Indah yang alami kebocoran dan mati mesin di sekitar daerah Bata Karang, Kabupaten Banyuasin. Foto: dokumen/sumeks.co--

Berdasarkan informasi, Sugianto bersama istrinya Riza Umma, anaknya Fahri (5) serta Wahyu Hidayat (20) menggunakan perahu getek dari Jalur 14 Desa Mekar Jaya, Kecamatan Muara Sugihan, menuju ke sebarang Jalur 27, Minggu.

Mereka hendak mengantar nasi untuk pegawai combet yang sedang bekerja di seberang Jalur 27 tersebut. Namun di dalam perjalanan, rupanya cuaca kurang bersahabat karena ombak tinggi disertai angin kencang. 

BACA JUGA:Korban Perahu Getek yang Hilang Tenggelam di Rantau Bayur Ditemukan Tim SAR Gabungan Tersangkut di Jaring

Hingga perahu sampan yang ditumpangi oleh korban tergulung ombak yang disertai angin kencang sampai terbalik dan tenggelam. 

Dua orang berhasil selamat atas nama Fahri, namun harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, kemudian korban Wahyu Hidayat selamat dan harus dirawat di rumah dalam kondisi shock. 

Korban atas nama Riza Umma meninggal dunia pasca kejadian itu, karena terbawa arus dan korban Sugianto belum ditemukan hingga saat ini masih dalam pencarian tim gabungan. 

"Saat ini korban yang hilang masih dalam pencarian oleh anggota Polsek Muara Padang, Babinsa, Basarnas dan dibantu warga sekitar, " kata Welly Camat Muara Sugihan.

BACA JUGA:Angkut 6 Warga Palembang, Perahu Getek Terbalik di Rantau Bayur, 2 Meninggal Dunia, 1 Masih Hilang

Terpisah, Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin didampingi Kasubsi Operasi mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi kecelakaan kapal tersebut pada Minggu Sore (25/02) sekitar Pukul 18.45 WIB.

Berbekal informasi tersebut Raymond langsung memerintahkan satu team Rescue dan 1 team ABK Basarnas Palembang berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

Pencarian hari ini 26 Februari 2024 merupakan pencarian hari kedua terhadap korban.

"Dimana untuk proses pencarian sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti Polairud Banyuasin, BPBD Banyuasin dan masyarakat," terang Raymond.

BACA JUGA:Ditabrak Tug Boat, 3 Penumpang Perahu Getek Hilang Saat Mancing di Perairan Muara Baru Banyuasin

Pencarian dilakukan dengan membagi Team SAR gabungan menjadi dua (2) SRU. 

SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat sedangkan SRU 2 jika memungkinkan akan melakukan penyelaman dilokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: