Mengapa Nabi Muhammad Menganjurkan Konsumsi Kurma Jumlah Ganjil? Ini Jawabannya!

SUMEKS.CO - Bulan Suci Ramadan dan kurma memiliki hubungan erat dan tak terpisahkan. Buah manis dan kaya nutrisi ini bukan hanya menjadi makanan favorit Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi tradisi turun-temurun umat Islam untuk berbuka puasa di bulan Ramadan.

Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan berbuka puasa dengan cara yang sederhana dan menyehatkan.

Beliau biasanya memulai dengan mengonsumsi kurma segar, kemudian minum segelas air putih, dan setelah itu baru menyantap hidangan utama.

Mengkonsumsi kurma saat berbuka puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

BACA JUGA:Anti Ribet, Ini 5 Tips Skincare Pria Wajah agar Cerah Tanpa Kosmetik!

BACA JUGA:Penjagaan di Lapas dan Rutan Diperketat Selama Ramadhan, Ini Alasannya

Tak hanya itu, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW berkata:

“Jika salah satu dari kalian ingin berbuka puasa, maka lakukanlah dengan kurma, karena kurma adalah makanan yang penuh berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengkonsumsi kurma dengan jumlah ganjil saat berbuka puasa. 

Makan kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Jumlah ganjil yang dimaksud bisa satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan.

BACA JUGA:Bye-bye Wajah Berjerawat! Ini 5 Toner Paling Ampuh yang Wajib Dicoba untuk Bikin Wajah Mulus

BACA JUGA:Mawardi Yahya dan Harnojoyo Maju Pilgub 2024, Begini Respon Partai Gerindra dan Demokrat

Tidak ada larangan untuk mengkonsumsi kurma dengan jumlah genap, namun mengkonsumsinya dengan jumlah ganjil lebih dianjurkan.

Rupanya, memakan buah kurma dengan jumlah ganjil, bahwa Al-Munawi dalam kitabnya Faidlul Qadîr menyebutkan bahwa Rasulullah memakan tujuh butir kurma yaitu karena kecintaan beliau kepada bilangan yang ganjil dalam segala urusan. 

Sumber: