Cara Melihat dan Penentuan Awal Ramadan Secara Rukyatul Hilal dan Hisab Berdasarkan Tanda-tandanya
Cara Melihat dan Penentuan Awal Puasa Secara Rukyatul Hilal dan Hisab Berdasarkan Tanda-tandanya--dok:Sumeks.co
Dengan kata lain, pengamatan secara riil dengan mata merupakan hal yang terpenting dalam penentuan hilal.
Apabila hilal tak terlihat karena terhalang awan, maka itu artinya kita belum memasuki bulan baru.
BACA JUGA:Intip Jadwal Libur Jelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2024 untuk Siswa di Palembang
2. Hisab
Metode lainnya ialah Hisab, yakni cara menentukan awal bulan pada kalender Hijriah melalui hitungan secara matematis dan astronomis.
Metode hisab sering kali digunakan dalam pengamatan astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Adapun posisi matahari penting dipertimbangkan dalam kegiatan sehari-hari kaum muslim sebagai acuan dalam menentukan waktu salat.
Sementara itu, posisi bulan menjadi acuan untuk memperkirakan penampakan hilal sebagai penanda bulan baru dalam kalender Hijriah.
BACA JUGA:10 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia
Di Indonesia, metode hisab umumnya digunakan oleh Muhammadiyah dengan tiga kriteria berikut:
- Ijtimak atau konjungsi telah terpenuhi.
- Ijtimak bisa diamati sebelum matahari terbenam.
- Bulan berada di atas ufuk atau kaki langit saat matahari terbenam.
- Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka penetapan hilal melalui hisab dianggap sah yang berarti awal bulan baru dalam kalender Hijriah.
BACA JUGA:Penting! ini 4 Tips Mengatur Jam Tidur Saat Berpuasa, Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Nah, itulah pembahasan seputar cara melihat hilal yang bisa kalian ketahui untuk menentukan awal bulan puasa berdasarkan penanggalan kalender Hijriah.
Sahabat tidak perlu menghitung dan mengamati hilal sendiri karena pemerintah selalu menyiarkan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: