Tumpukan Sampah Hingga Jadi Maggot Bernilai Rupiah, Berkat Bantuan PT Pertamina

Tumpukan Sampah Hingga Jadi Maggot Bernilai Rupiah, Berkat Bantuan PT Pertamina

Didik, pembudidaya maggot yang mendapatkan bantuan dari PT Pertamina, mengaku menghasilkan maggot hingga 20 kilogram per bulannya. --

SUMEKS.CO - Seorang pria asal Desa Makaritama Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, sukses menjadi pembudidaya maggot

Menurut Didik (Kompas Lestari), budidaya maggot yang dijalaninya tersebut sudah berjalan sejak dua tahun terakhir ini. 

Terlebih, saat ini usaha Didik dibantu oleh PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering, sehingga saat ini lebih maju dari sebelumnya. 

BACA JUGA:Kurangi Sampah Organik dengan Berternak Maggot, Begini Cara Budidayanya

Dijumpai di acara Edukasi Media PT Pertamina EP Zona 4 di Kota Prabumulih, Rabu, 28 Februari 2024, Didik menceritakan asal muasal dirinya tertarik budidaya maggot. 

Dijelaskan Didik, ketertarikannya untuk budidaya maggot lantaran risih melihat sampah-sampah yang berserakan dilingkungan rumahnya. 

Lalu, Didik mengumpulkan sampah-sampah tersebut untuk menjadi bahan budidaya maggot. Adapun media yang digunakan Didik adalah dedak, daun, yakult, yang ditutup selama tiga hari. 

BACA JUGA:Ulat Maggot Bernilai Ekonomis, Diekspor ke Luar Negeri

Didik menyebut, bahwa maggot hasil budidayanya bisa dipanen hanya 15 hari saja. 

"Setelah beberapa bulan kemudian berkembang dan menghasilkan maggot," lanjutnya. 

Per bulannya, Didik bisa memproduksi maggot sebanyak 20 kilogram. Per kilogramnya, Didik menjual maggotnya dengan harga Rp 10.000.

BACA JUGA:Pertamina Meluncurkan Program Beasiswa untuk Mahasiswa se-Indonesia, Begini Syaratnya

"Untuk saat ini, produksi maggot saya hanya bisa mengkover warga di kampung saya saja," ungkapnya. 

Maggot hasil budidaya Didik ini, bisa digunakan untuk pakan ayam, ikan, dan juga bisa dijadikan untuk pupuk sayuran. Hal itu untuk maggot yang sudah disangrai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: