Kapasitasnya Diragukan TKN Prabowo-Gibran, Ini Profil 3 Pakar Hukum Dalam Film Dirty Vote

Kapasitasnya Diragukan TKN Prabowo-Gibran, Ini Profil 3 Pakar Hukum Dalam Film Dirty Vote

Profil 3 pakar hukum reputable yang diragukan kapasitasnya oleh TKN Prabowo-Gibran.--dok :sumeks.co

Nama pertama ialah Bivitri Susanti, satu-satunya pemeran perempuan dalam film dokumenter Dirty Vote.

BACA JUGA:Film Dokumenter 'Dirty Vote' Mengungkapkan Desain Kecurangan Pada Pemilu, Begini Sinopsisnya!

Bivitri Susanti ialah seorang tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera,
Bivitri merupakan figur yang memberikan kontribusi signifikan dalam dunia hukum dan kebijakan di Indonesia.

Bivitri Susanti telah meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1999.

Tidak berhenti disitu, Bivitri terus  mengejar karir akademik dengan meraih gelar Master of Laws di Universitas Warwick, Inggris pada 2002.

Selama meraih gelar masternya, Bivitri mendapat predikat “with distinction” dan didukung oleh beasiswa The British Chevening Award.

Bivitri turut terlibat menjadi praktisi dalam kegiatan pembaruan hukum dan mendirikan PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) di Indonesia pada Juli 1998 bersama rekannya.

BACA JUGA:Ragam Tanggapan dari Sejumlah Tokoh Tentang Film ‘Dirty Vote’, Benarkah Ada Pihak yang Baper?

Bivitri juga seorang research fellow di Universitas Kennedy School of Goverment pada 2013-2014.

Ia juga visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance pada 2016 dan visiting professor di University of Tokyo 2018.

Bivitri pun menerima Anugerah Konstitusi M. Yamin dari Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas dan APHTN-HAN sebagai pemikir muda HTN pada 2018.

Bivitri merupakan sosok yang aktif sebagai Tenaga Ahli untuk Dewan Perwakilan Daerah pada 2007-2009.

Selanjutnya ialah Feri Amsari yang menjadi aktivis hukum dan akademisi Indonesia dan mengajar di Universitas Andalas, Padang saat ini.

BACA JUGA:3 TPS Siap Layani Warga Binaan di Lapas Kayuagung untuk Pemilu 2024

Feri menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) di fakultas yang sama dan aktif sebagai pengamat hukum tata negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: