Islam dan Yahudi Sudah Pasti, Alasan Kristen Advent Tak Makan Babi
Larangan Makan Babi dalam Kristen Advent.--
Islam dan Yahudi Sudah Pasti, Alasan Kristen Advent Tak Makan Babi
SUMEKS.CO - Ternyata selain Islam dan Yahudi, ada satu lagi agama yang melarang pengikutnya makan babi, yaitu Kristen Advent.
Dalam ajaran Islam dan Yahudi, larangan makan babi sudah tidak bisa ditawar lagi, ternyata Kristen Advent juga demikian.
Larangan makan babi sama seperti Islam dan Yahudi, di ajaran Kristen Advent ini tentu berbeda dengan Kristen pada umumnya, seperti Katolik, Protestan dan Ortodoks, yang memperoleh makan babi.
Lantas apa yang menjadi alasan orang Kristen Advent haram memakan babi seperti orang Islam dan Yahudi?
BACA JUGA:Buat Jamaat Terguncang! 45 Tahun Imani Kristen Ortodoks, Pendeta di Australia Masuk Islam
Larangan makan daging babi bagi Kristen Advent ini berpegang pada kisah Nuh yang mempunyai nubuat perjanjian dengan Tuhan, ketika detik-detik air bah akan menenggelamkan Bumi, Nuh membuat bahteranya selama 120 tahun.
Dalam Kejadian pasal 7 tersebut, ada perjanjian dengan Allah yang berbunyi "Segala binatang yang tidak haram haruslah kamu ambil tujuh pasang baik jantan maupun betina, sedangkan yang haram diambil satu pasang saja."
Umat Kristen Advent dilarang makan binatang salah satunya adalah babi, baik itu babi hutan atau babi yang dipelihara.
Larangan makan babi dalam keyakinan ini hampir mirip dengan agama Islam dan Yahudi, mereka mengacu pada kitab Yesaya 6 ayat 17 yang mengatakan bila babi serta tikus akan lenyap sekaligus.
BACA JUGA:Duka Natal di Gaza! Tidak Ada Perayaan Umat Kristen di Palestina Akibat Agresi Brutal Zionis
Sedangkan aturan dalam agama Islam ini bukan hanya sekadar larangan, terdapat alasan dari segi kesehatan yang sudah dibuktikan secara ilmiah mengenai daging babi tersebut.
Hal ini disampaikan melalui firman Allah dalam Al Quran surat An Nahl berikut ini:
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Q.S. An Nahl: 115).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: