Dibalik Sejarah Sebagai Peliharaan Raja, Berikut 6 Mitos Gaib Tentang Perkutut yang Harus Kamu Tahu

Dibalik Sejarah Sebagai Peliharaan Raja, Berikut 6 Mitos Gaib Tentang Perkutut yang Harus Kamu Tahu

Dibalik Sejarah Sebagai Peliharaan Raja, Berikut 6 Mitos Gaib Tentang Perkutut Yang Harus Kamu Tahu--

SUMEKS.CO - Suara atau kicauan burung perkutut dimalam hari, ternyata memiliki mitos dan kepercayaan mistis tersendiri.

Apalagi, motor burung perkutut berkicau pada malam hari telah ada semenjak burung perkutut jadi salah satu peliharaan istimewa bagi banyak raja terdahulu.

Arti burung perkutut yang berbunyi dimalam hari, yang dipercayai sampai saat ini adalah tentang cerita mistis dan hal gaib yang dipercaya hingga saat ini oleh sebagian masyarakat Jawa.

Untuk lebih jelasnya, dalam artikel berikut ini akan dijelaskan satu persatu mitos yang terkait burung perkutut yang berbunyi dimalam hari.

Namun, sebelum diuraikan lebih lanjut ada baiknya mengetahui terlebih dahulu mengapa burung perkutut sangat identik dengan kepercayaan masyarakat Jawa.

BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Burung Gereja Tidak Disarankan Untuk Dipelihara, Ternyata Karena Hal ini

Bukan hal rahasia lagi burung perkutut dianggap sebagai hewan gaib, khususnya bagi sebagian kepercayaan masyarakat Jawa.

Hal itu, bagi masyarakat awam akan merasa bingung kenapa burung perkutut bisa memiliki tempat yang istimewa dalam kehidupan orang Jawa.

Tentu saja, karena menurut beberapa serat sejarah Jawa atau primbon Jawa, burung perkutut menjadi hewan gaib ada sejarahnya.

Beberapa catatan menyebutkan, awal mula sejarah perkutut jadi hewan gaib berasal dari Kerajaan Majapahit.

Pada masa itu burung perkutut merupakan hewan yang prestisius dan hanya bisa dimiliki oleh kalangan ningrat dan raja-raja saja.

BACA JUGA: Mitos Tentang Burung Gagak, Dianggap Hal Mistis Serta Menjadi Pertanda Kematian

Perkutut milik Prabu Brawijaya ini bukanlah burung biasa, karena konon merupakan jelmaan dari seorang pangeran dari kerajaan Padjajaran yang bernama Joko Mangu

Joko Mangu konon dikutuk menjadi burung burung perkutut karena niat jahat seseorang, namun akhirnya ia berhasil kabur dari kerajaan Padjajaran sebelum dibunuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: