Yaman Dibombardir Koalisi AS dan Inggris, Milisi Houthi Lancarkan Serangan Balasan di Laut Merah

Yaman Dibombardir Koalisi AS dan Inggris, Milisi Houthi Lancarkan Serangan Balasan di Laut Merah

Peta wilayah Yaman yang tengah dibombardir pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris.--net

BACA JUGA:Kacau! Tak Hanya Amerika Serikat dan Inggris, Ternyata Ada 10 Negara Ikut Terlibat Serangan Houthi di Yaman

Rusia mengatakan serangan itu melanggar hukum internasional dan secara keliru memanfaatkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Houthi menghentikan serangan mereka terhadap jalur pelayaran.

"Serangan udara AS di Yaman adalah contoh lain penyimpangan Anglo-Saxon terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," ungkap Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Padahal, dahulu Yaman merupakan sebuah tempat yang nyaman dan damai. 

Wilayah yang terletak di sudut barat daya Jazirah Arab ini memang dekat Laut Merah dan sudah memainkan peran penting jalur perdagangan bahkan sejak zaman kuno.

BACA JUGA:Yaman Serang Balik, Pesawat Tempur F-22 Amerika Ditembak Jatuh, Kapal Perusak AS Dihantam Rudal di Laut Merah

Meski demikian, daerah Yaman ini sebagian besar wilayahnya bergunung-gunung dan umumnya gersang.

Sedangkan Republik Yaman yang sekarang baru terbentuk pada bulan Mei 1990, ketika Republik Arab Yaman (Yaman Utara) bergabung dengan Republik Demokratik Rakyat Yaman (Yaman Selatan). 

Dengan ditetapkannya perjanjian unifikasi di kota Sanaa dan ditetapkan sebagai ibu kota Republik Yaman.

Yaman Utara dan Yaman Selatan, Kedua komponen Yaman ini mempunyai sejarah yang sangat berbeda: Yaman Utara tidak pernah mengalami masa pemerintahan kolonial di tangan kekuatan Eropa, sedangkan Yaman Selatan adalah bagian dari Kerajaan Inggris dari tahun 1839 hingga 1967.

BACA JUGA:Jawaban Pengacara Israel di ICJ Bikin Hakim Ngantuk, Makin Kocak Saat Pengacara Kehilangan Kertas Pembelaan

Sedangkan Houthi adalah klan besar yang berasal dari provinsi Saada di barat laut Yaman. Mereka mempraktikkan bentuk Syiah Zaydi. Zaydi merupakan  35 persen  dari populasi Yaman.

Seorang imam Zaydi memerintah Yaman selama 1.000 tahun, sebelum digulingkan pada tahun 1962. 

Sejak itu, kaum Zaydi yang kehilangan kekuasaan politiknya berjuang untuk memulihkan otoritas dan pengaruh mereka di Yaman. 

Pada tahun 1980-an, klan Houthi memulai gerakan untuk  menghidupkan kembali  tradisi Zaydi, karena merasa terancam oleh para pengkhotbah Salafi yang didanai negara yang mendirikan basis di wilayah Houthi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: