Kacau! Tak Hanya Amerika Serikat dan Inggris, Ternyata Ada 10 Negara Ikut Terlibat Serangan Houthi di Yaman

Kacau! Tak Hanya Amerika Serikat dan Inggris, Ternyata Ada 10 Negara Ikut Terlibat Serangan Houthi di Yaman

Serangan terhadap Houthi di daratan Yaman beberapa hari lalu ternyata melibatkan 10 negara raksasa--

SUMEKS.CO - Tak hanya Amerika Serikat (AS) dan Inggris, serangan terhadap Houthi di daratan Yaman beberapa hari lalu ternyata melibatkan sepuluh negara raksasa.

Usai melancarkan serangan terhadap Houthi di daratan Yaman, publik dibuat tercengang atas pernyataan yang disampaikan melalui Gedung Putih (AS).

Dalam keterangannya itu, Gedung Putih menyebut ada sepuluh negara raksasa yang ikut terlibat penyerangan Houthi di daratan Yaman. 

Pernyataan itu disampaikan bersama dengan sepuluh negara raksasa yang terlibat penyerangan.

BACA JUGA:Blunder Amerika, Serang 4 Kapal Houthi Malah Bikin Banyak Kapal Kargo ‘Takut’ Terpantau Data Marine Traffic

Dilansir dari berbagai sumber, Gedung Putih mengatakan, sepuluh negara yang terlibat penyerangan Houthi di daratan Yaman diantaranya, Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan (Korsel), Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

"Amerika Serikat dan Inggris bersama sepuluh negara lainnya turut terlibat dalam penyerangan Houthi di Yaman," ungkapnya.

Gedung Putih turut menyampaikan, sepuluh negara tersebut tidak akan ragu untuk melindungi arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan dunia.

Terlebih, dalam menanggapi serangan Houthi yang ilegal, berbahaya, dan mengganggu stabilitas terhadap kapal dagang.

BACA JUGA:Eks Tentara AS Sebut Pejuang Houthi Militer Profesional, Punya Heli, Kapal Bahkan Drone Canggih Amerika Rontok

Termasuk kata Gedung Putih, pelayaran komersial, yang transit di Laut Merah untuk menuju wilayah perdagangan.

Yang mencengangkan lagi, Gedung Putih mengungkapkan jika serangan gabungan itu, sesuai dengan Piagam PBB.

“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah," tuturnya.

Sementara, merespon serangan Amerika Serikat dan Inggris pada Jumat, 12 Januari 2024, Yaman turut memberikan serangan balik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: