Si Penulis Wahyu Kepercayaan Rasulullah SAW, Zaid bin Tsabit Sahabat Muda yang Memiliki Kecerdasan Luar Biasa
Ilustrasi--dok : sumeks.co
BACA JUGA:Quotes Mahmoud Darwish: Kisah Penyair Asal Palestina yang Mencintai Gadis Yahudi
Dengan kekuatan daya pikir Zaid bin Tsabit inilah yang membuat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkatnya sebagai penulis wahyu dan surat-surat Nabi.
Wahyu yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam baru dihimpun menjadi Al-Qur’an dalam satu mushaf pada masa pemerintahan Abu Bakar.
Hal ini dikarenakan banyak sekali penghafal Al Quran yang gugur yang membuat Umar bin Khattab cemas sehinga mengusulkan pada abu Bakar untuk menghimpun Al-Qur’an.
Zaid bin Tsabit diakui sebagai ulama di Madinah yang memiliki keahlian di bidang fiqih, fatqa dan faraidh (waris). Dia telah meriwayatkan sebanyak 92 hadits yang lima daripadanya disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Imam Bukhari meriwayatkan empat hadits dari Zaid bin Tsabit sedangkan Muslim meriwayatkan satu hadits.
Selanjutnya Zaid bin Tsabit juga diangkat menjadi bendahara pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Perang yang pertama diikuti oleh Zaid bin Tsabit merupakan perang Khandaq, sedangkan pada perang Tabuk.
Zaid bin Tsabit dipercaya oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membawa bendera bani Malik bin Najjar yang dipegang oleh Imarah bin Hazm.
BACA JUGA:Uwais Al Qarni : Pemuda Sederhana yang Berbakti Kepada Ibunya Sehingga Terkenal di Langit
Imarah lalu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah sampai kepada engkau tentang aku?”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Tidak, tetapi Al-Qur’an didahulukan dan Zaid lebih banyak mengambilnya daripada kamu” HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak.
Dalam riwayat lainnya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Zaid bin Tsabit sebagai orang yang paling alim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: