Tanamkan Hal Ini untuk Mendidik Anak Perempuan yang Cerdas Dunia Akhirat

   Tanamkan Hal Ini untuk Mendidik Anak Perempuan yang Cerdas Dunia Akhirat

Ilustrasi--net

SUMEKS.CO - Anak merupakan karunia terbesar dari Allah bagi setiap orang tua. Jika dapat mendidik anaknya dengan benar maka pahala kebaikan akan mengalir.

Karunia memiliki anak tentu sangat diidamkan banyak pasangan yang belum dikaruniai anak, dan tidak boleh dilewatkan jika sebuah pasangan sudah memiliki buah hati di rumah.

Anak menjadi ladang amal bagi setiap orang tua, apalagi memiliki anak yang cerdas dalam aspek dunia dan akhirat menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua.

Anak laki-laki maupun perempuan memiliki keutamaan tersendiri. Nah keutamaan memiliki anak perempuan disebutkan dalam salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh HR Muslim.

BACA JUGA:9 Rekomendasi Ponpes Terbaik untuk Pendidikan Anak di Kota Palembang

“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma dan satu kurma hendak ia masukkan ke dalam mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah SAW. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka”

Keutamaan dari memiliki anak perempuan sendiri sangatlah banyak. Salah satunya sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits riwayat Muslim.

Orang tua yang memperlakukan anak perempuannya dengan baik dan mampu mendidiknya menjadi anak shalehah maka anak perempuannya menjadi jalannya menuju surga.

Jaminan surga dan dibebaskannya dari neraka serta menjadi penghalang dari siksa neraka menjadi keutamaan bagi siapa saja yang memiliki anak perempuan shalehah.

BACA JUGA:5 Doa Mustajab Agar Anak Bisa Cerdas, Pintar Menghafal, dan Rajin Belajar

Islam mengajarkan parenting untuk mendidik anak perempuan dalam islam, karena sejatinya mendidik anak perempuan dan laki-laki itu berbeda.

1.    Mengajarkan Tauhid

Tauhid adalah dasar agama islam yang menetapkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah di muka bumi.

Konsep ini adalah bentuk pengesaan Allah sebagai Dzat tunggal yang tidak diperanakkan maupun memperanakkan.

BACA JUGA:Islam Juga Mengajarkan Cara Mendidik Anak Usia Dini Lewat Story Telling, Ini Penjelasannya!

Menanamkan ketauhidan dalam diri anak perempuan sangatlah penting, agar anak tersebut memahami siapa tuhannya yang harus disembah dan tidak mempersekutukannya dengan tuhan lain.

Konsep tauhid juga dasar dari seorang anak untuk mengenal agamanya yaitu islam serta syariat yang sudah Allah SWT tetapkan.

2.    Mengajarkan Adab

Adab lebih tinggi derajatnya daripada ilmu. Bahkan sebelum menuntut ilmu, setiap muslim dianjurkan untuk mempelajari adab terlebih dahulu.

BACA JUGA:Anak Nakal, Istri Nakal, atau Suami Nakal? Coba Lakukan Amalan dari Abah Guru Sekumpul Ini

Hal ini dikarenakan orang yang beradab lebih dihormati dan disegani orang lain daripada orang yang berilmu.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya” HR. Tirmidzi.

Adapun dari Al-Laits bin Sa’ad rahimahullah mengatakan :

BACA JUGA:Catat, Ada 5 Hal Penting yang Harus Dimiliki Anak Muda untuk Menggapai Kesuksesan Ala Ustadz Hanan Attaki

“Kalian lebih membutuhkan adab yang sedikit, daripada ilmu yang banyak” dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi

3.   Membiasakan Tidak Tidur Setelah Subuh

Tidur setelah subuh memiliki dampak yang tidak baik bagi otaknya dan tubuh. Akan tetapi tidak jarang bagi umat muslim yang tidur kembali setelah shalat subuh.

Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, tidur setelah subuh hukumnya makruh. Hal ini disebutkan dalam kitabnya :

BACA JUGA:6 Doa dan Amalan yang Diajarkan Rasulullah SAW untuk Sembuhkan Anak Sakit Demam, Dijamin Ampuh dan Mujarab

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka yaitu orang shalih, adalah tidur diantara shalat subuh hingga terbitnya matahari. Sebab waktu itu ialah waktu yang sangat berharga”

Waktu subuh menjadi waktu yang cukup penting terutama bagi anak-anak. Hal ini dikarenakan pada waktu subuh, otak masih segar untuk menerima sesuatu.

Waktu setelah shalat subuh ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua dan anak-anak seperti mengaji, bersiap memasak sarapan atau membersihkan rumah.

4.   Mengajarkan Batasan Aurat

BACA JUGA:5 Doa Mustajab Agar Anak Bisa Cerdas, Pintar Menghafal, dan Rajin Belajar

Islam mengajarkan bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan aurat dimana selain dua hal ini tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain.

Aurat perempuan dihadapan orang banyak ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Konsep aurat ini dijelaskan dalam QS. An-Nur : 31 dan QS. Al-Ahzab : 59 yang memperjelas bentuk pakaian bagi perempuan muslimah.

5.     Menghargai Waktu

BACA JUGA:6 Pahala Istimewa Bagi Orang Tua yang Miliki Anak Penghafal Alquran, Bikin Penduduk Langit dan Bumi Iri

Allah SWT menetapkan empat dari lima rukun islam berhubungan dengan waktu, hal ini untuk memudahkan hambaNya dalam memanfaatkan dan memaksimalkan waktu yang ada.

Shalat, puasa, zakat dan berhaji ditetapkan waktunya agar manusia tidak lalai dari beribadah kepada Allah SWT.

Mengajarkan anak untuk menghargai waktu ini juga mampu membentuk kedisiplinan agar anak-anak yang cenderung bebas tidak terlena hanya dengan bermain.

Orang tua juga perlu mematok jatah bermain, waktu makan, belajar dan mengusahakan agar anak tidur tepat waktu.

BACA JUGA:Catat, Ada 5 Hal Penting yang Harus Dimiliki Anak Muda untuk Menggapai Kesuksesan Ala Ustadz Hanan Attaki

6.    Mengajarkan Fiqih

Baik laki-laki maupun perempuan perlu diajarkan soal fiqih, dimana hukum fiqih inilah yang akan mengatur tata cara shalat, wudhu, dan ibadah-ibadah lain yang akan dilaksanakan oleh seorang muslim.

Ketika anak sudah memahami kewajibannya dalam beribadah, anak juga perlu memahami bahwa terdapat syari’at yang mengatur dalam ibadahnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: