Stop Mencela Makanan! Begini Adab yang Rasulullah Ajarkan Pada Makanan yang Tidak Kita Sukai

 Stop Mencela Makanan! Begini Adab yang Rasulullah Ajarkan Pada Makanan yang Tidak Kita Sukai

Ilustrasi larangan mencela makanan yang tidak disukai dalam Islam.--net

BACA JUGA:Dosa Korupsi Ternyata Lebih Besar dari Makan Babi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Guru Gembul

Mendapatkan rezeki berupa makanan adalah nikmat yang luar biasa. Jika dibandingkan, masih banyak orang yang kekurangan makanan.

Sebagai makhluk Allah, sudah seharusnya kita menerima rezeki apa saja yang Allah berikan tanpa harus mencelanya. 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata :

“Yang hendaknya dilakukan oleh seseorang jika dihidangkan makanan adalah menyadari besarnya nikmat Allah ta’ala kepadanya dengan memudahkannya (mendapatkan makanan) dan juga bersyukur atasnya. Dan seseorang hendaknya tidak mencela makanan tersebut. Jika dirinya berselera dan senang (suka) terhadap makanan tersebut hendaklah dimakan. Jika tidak. Jika tidak, maka tidak perlu dimakan, dan tidak mengomentari makanan tersebut dengan komentar yang berisi celaan dan hinaan” (Syarh Riyadhus Shalihin,1;817).

BACA JUGA:Wajib Disimak! Ini Hukum Makan Buah Tetangga yang Menjuntai di Pekarangan Rumah, UAH: Sah untuk Dimakan

An-Nawawi rahimahullah berkata,

“Adapun hadits belia Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memakan dhabb, bukanlah termasuk celaan terhadap makanan. Akan tetapi, perkataan itu hanyalah kabar (penjelasan)  bahwa makanan tersebut tidak beliau sukai” (Syarh Shahih Muslim, 7:135)

Dalam kisah ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menolak untuk memakan dhabb (kadal gurun).

Ketika itu beliau melihat sahabat lain yang tinggalnya memang di perkampungan seperti suku pedalaman Arab memakan dhabb.

BACA JUGA:Mengejutkan, Nabi Adam AS Diturunkan ke Bumi Bukan Makan Buah Khuldi? Buya Syakur Yasin: Tak Bisa Tahan Nafsu

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam membiarkan sahabat tersebut untuk memakan dhabb karena bisa jadi memang sudah terbiasa, akan tetapi Rasulullah menolak untuk memakannya. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah mencontohkan ketika Ummul Mukminin Aisyah yang memasak makanan.

Akan tetapi, masakan Ummul Mukminin saat itu terlalu asin. Untuk menghormati istrinya dan masakan tersebut.

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melahap makanan tersebut sampai habis tanpa berkomentar mengenai masakannya sama sekali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: