Sejarah Rohingya, Etnis Muslim Myanmar Berwajah India, yang Mengungsi ke Indonesia
Etnis Rohingya yang memiliki wajah India, namun justru tinggal di negara Myanmar, yang mayoritas beragama Buddha. --net
Raja Narameikhla atau Solaiman Shah ini juga menyatakan bahwa kerajaannya merupakan negara vasal atau negara bawahan Kesultanan muslim Bengal.
Sejak abad ke-15, komunitas muslim ini mendominasi wilayah Arakan Utara dan dari cucu cicit mereka inilah yang hingga hari ini kita kenal dengan nama Rohingya.
Nenek moyang etnis Rohingya adalah muslim. Nenek moyang etnis Rohingnya adalah orang-orang yang memberikan pengaruh pada kerajaan Buddha.
Selama perjalananya tinggal di Arakan, populasi muslim Bengal semakin meningkar pada abad ke-17.
Muslim Bengal dipekerjakan di berbagai bidang kerja di Arakan. Pekerjaan muslim Bengal ini diantaranya ialah juru tulis bahasa Arab, Bengali, dan Persia di pengadilan-pengadilan Arakan meskipun sebagian besar yang tersisa ialah umat Buddha.
Penduduk muslim ini juga mengadopsi pakaian islam dari Kesultanan Muslim Bengal. Ini merupakan sejarah gemilang yang dimiliki Rohingya.
Namun sayangnya, sejarah ini ditutup-tutupi bahkan dihilangkan yang menjadi salah satu bentuk deislamisasi.
Deislamisasi adalah penghilangan harkat islam. Deislamisasi adalah cara negeri-negeri Barat berusaha merusak islam dari dalam dengan menghapuskan decara perlahan sejarah dan nilai-nilai islam.
Rohingnya adalah korban persekusi yang sangat panjang. Genosida ini sudah terjadi kurang lebih puluhan hingga ratusan tahun sebagai dampak kejatuhan izzah umat islam di dunia sejak kekhalifahan Utsmaniyyah.
Etnis mulsim Rohingya yang mengungsi ke Aceh, Indonesia.--net
Seiring dengan runtuhnya kekhalifahan Utsmani yang merupakan pilar kekuatan bersatunya umat islam, runtuhlah pula kejayaan umat islam yang hampir terjadi di seluruh negeri.
Pada masa penjajahan Inggris yang menyebar ke seluruh dunia. Inggris menguasai banyak wilayah seperti India, Bangladesh, dan wilayah sangat besar di Asia Selatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: