Bali Tolak Jadi Tempat Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Siti Fadilah Supari: Lagi-lagi Kita Jadi Bahan Penelitian

JAKARTA, SUMEKS.CO - Mantan Menkes, Siti Fadilah Supari mengungkapkan bahwa ada program penyebaran nyamuk yang dilakukan pemerintah saat ini.

Ini program dunia World Mosquito Program (WWP), jadi dunia punya program menyebarkan nyamuk-nyamuk yang sudah direkayasa genetika.

“Jadi gen-nya yang direkayasa dan disuntik dengan Wolbachia, mereka mengklaim sudah dibuktikan dengan para ahli dari UGM,” jelasnya di akun TikTok @Siti Fadilah Supari.  

Menurut mereka, nyamuk yang direkayasan genetika dan disuntik Wolbachia terbukti bisa menurunkan 77 persen angka kesakitan akibat demam berdarah di wilayahnya.

BACA JUGA:Mengenal Nyamuk Wolbachia? Benarkah Terbukti Bisa Cegah Penyakit DBD, Ini Penjelasannya

Maka WHO pun merestui program nyamuk dunia ini untuk menurunkan angka kesakitan demam berdarah.

“Waktu itu saya hanya membaca artikel, tapi tiba-tiba saya didatangi para ahli nyamuk, ahli lingkungan datang ke rumah saya,” ungkap Siti Fadilah Supari.

Mereka mengatakan, tidak terima dengan penyebaran nyamuk tersebut.

Mereka pun bertanya, apakah itu nyamuk Aedes aegypti yang direkayasan genetikanya itu berasal dari tempat kita?

BACA JUGA:Rekomendasi 4 Tanaman Hias yang Bisa Mengusir Nyamuk Bandel di Rumah

“Kayaknya iya. Karena pada 2011 ada orang yang sangat terkenal di dunia, Filantropis yang sangat terkenal bertamu ke Jogja dan dia berburu nyamuk,” ungkap Siti Fadilah Supari.

Setelah itu, nyamuk dibawa ke Kolombia dan mereka membuat peternakan nyamuk di Kolombia. 

“Itu memang nyamuk Aedes aegypti yang bisa menularkan demam berdarah dan itulah yang dijadikan penelitian dengan orang UGM,” jelasnya. 

BACA JUGA:BRAKKK! Ditabrak Truk Pengangkut Obat Nyamuk, Truk Sawit Tergelincir Tabrak Rumah di Tanjung Raja Ogan Ilir

Sumber: