Syakir Daulay Tak Menyangka Film Imam Tanpa Makmum yang Dibintanginya Rilis di Lebanon

Syakir Daulay Tak Menyangka Film Imam Tanpa Makmum yang Dibintanginya Rilis di Lebanon

Syakir Daulay --dok : sumeks.co

SUMEKS.CO - Ibarat pribahasa bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian. Itulah yang kini dirasakan aktor Syakir Daulay yang bermain sebagai tokoh  utama dalam Film Imam Tanpa Makmum.

Film yang dibintangi tersebut ternyata tak hanya rilis di Indonesia melainkan juga diputar di berbagai mancanegara, salah satunya Lebanon.

"Syukur Alhamdulillah, sumpah masih gak menyangka," kata Syakir Daulay dikutip dari berbagai sumber.

Film Imam Tanpa Makmum ini diputar dalam sebuah acara tepatnya dalam pameran pendidikan international mengenai Study Abroad Fair dimana dilaksanakan di kampus American University of Beirut (AUB), pada Kamis 5 Oktober 2023 waktu setempat.

BACA JUGA:Skandal Superhero Kampus yang Berdarah-Darah, Film Gen V Bikin Penonton Ketagihan

Peran yang dilakoni oleh Syakir Daulay, Cut Mini hingga Lukman Sardi ini juga akan ditayangkan di acara HUT ke-10 MIKTA di Lebanese University (LU) tanggal 1 November 2023. 

Untuk informasi, MIKTA merupakan salah satu organisasi negara-negara yang mana beranggotakan Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia.

"Penyambungannya dari KBRI di Lebanon yang awalnya Syakir kira bohong, eh ternyata beneran," tambahnya dengan rasa bangga dan takjub.

Pemutaran film ini bermula saat Syakir Daulay dihubungi oleh seorang pemain film yang mana menyatakan bahwa KBRI di Beirut ingin berbicara.

BACA JUGA: Jangan Ketinggalan 3 Film Netflix Terbaru Tayang Hari Ini, Nomor 2 Mirip Film The Nun

Setelah itu komunikasipun terjalin yang mana menurut Syakir ada kemungkinan besar bahwa KBRI tertarik untuk memutar film Imam Tanpa Makmun di Lebanon dalam dua acara sekaligus.

"Jadi, mereka butuh film yang bisa menceritakan budaya Indonesia di kegiatan internasional di American University of Beirut," lanjutnya.

Film ini juga bahkan mengambil latar budaya asal Sumatera yang menceritakan tentang seorang pemuda yang tengah dilanda gundah dan kegalauan karena orang tuanya meminta dia untuk segera menikah, namun, dia belum memiliki pasangan.

Lebih lanjut Syakir Daulay juga menyampaikan bahwa salah satu mimpinua memang membuat satu film yang memiliki tujuannya untuk menyebarkan kebaikan.

BACA JUGA:Kupas Kisah Nyata Pembunuhan Viral di Amerika, Film Dokumenter The Devil on Trial Tayang di Netflix

Lalu menurutnya keragaman dan budaya di Indonesia adalah hal yang unik bagi warga di luar negeri sehingga dengan rasa percaya diri, dia berterima kasih kepada KBRI Lebanon yang sudah membawa filmnya ditayangkan di negara tersebut, dan bisa mewujudkan mimpinya menyebarkan kebaikan ke seluruh dunia lewat film.

"Alhamdulillah bersyukur dan terima kasih untuk yang mendoakan buat orangtua, guru, dan semuanya akhirnya pintu cita-cita Syakir," tukasnya.

Diketahui bahkan film ini sebelum rilis sempat disomasi akibat dinilai meremehkan proklamasi lantaran teks diubah dengan tujuan mempromosikan suatu film.

Syakir yang terlibat menjadi orang yang menyerukan proklamasi tersebut menjadi sasaran warganet hingga membuatnya membuat satu klarifikasi dalam laman Instagram pribadinya.

BACA JUGA:Film Terbaru Song Joong Ki, Hopeless Segera Tayang di Bioskop, Ini Sinopsisnya

"Jadi kemarin sempat ramai gitu ya kalau kalian lihat posting-an gue beberapa waktu lalu, ada posting-an video promosi film Imam Tanpa Makmum. Gue nggak nyangka kalau ini bakal ramain,” ucap Syakir Daulay dalam membuka konfirmasinya.

Rasa terima kasih dan maaf dituturkannya dengan tulus serta mengakui kesalahannya juga sebagai anak muda yang juga mencintai bung Karno atau presiden pertama RI karena segala perjuangan.

“Makanya gue menjadikan beliau panutan, idola, itu karena memang ya benar-benar gue ingin merdeka di masa muda ini,” ungkapnya.

Karena hal ini dirinya bahkan sempat dianggap melecehkan proklamasi dan akan dilaporkan karena menurut sebagian orang tidak sepatutnya membuat parodi teks proklamasi.

BACA JUGA:Musim Kedua Film Arthdal Chronicles 2 : The Sword of Aramun Sudah Usai

Tak sampai disitu saja bahkan karena caranya yang kemungkinan salah hingga dalam mempromosikan filmnya yang dianggap melecehkan ini mendapat kecaman keras dari ikatan alumni Universitas Bung Karno (UBK) dan Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam dan Penasihat Hukum Islam.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: