Pj Gubernur Sumsel Imbau Gelar Sholat Istisqa Serentak Besok di Kabupaten OKI
Pj Gubernur Sumsel bersama pangdam II/Sriwijaya dan forkopimda, melaksanakan apel pengerahan pasukan tambahan penanganan Karhutla di Kabupaten OKI, di halaman Pemkab, Rabu 11 Oktober 2023.--
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Musim kemarau yang terjadi belakangan ini di Indonesia menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Peristiwa karhutla yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) cukup luas dan parah. Sehingga menimbulkan asap yang menggangu kesehatan.
Musim kemarau yang terjadi beberapa bulan ini terjadi kekeringan di wilayah Kabupaten OKI, sehingga membuat pemerintah Sumatera Selatan mengajak semua masyarakat untuk melaksanakan sholat Istisqa atau sholat memohon diturunkan hujan serentak se Sumsel.
Disampaikan Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, usai memimpin apel pengerahan pasukan tambahan penanganan Karhutla di Kabupaten OKI, bahwa Jumat 13 Oktober 2023 pagi agar serentak se Sumsel seluruh Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sholat Istisqa.
"Jumat besok pagi serentak untuk melaksanakan sholat Istisqa, baik di masjid, pesantren, lapangan terbuka, kecamatan dan lainnya," ujar Pj Gubernur.
Dia mengatakan, dengan pelaksanaan sholat Istisqa serentak se Sumsel, agar lebih makbul, doanya serentak dan dikabulkan segera turun hujan.
"Jadi himbau semua masyarakat agar ikut melaksanakan shalat Istisqa besok pagi," ucapnya.
Kabupaten OKI sendiri Jumat besok akan melaksanakan sholat Istisqa di halaman Pemkab sekira pukul 07.30 WIB.
BACA JUGA:10.546 Keluarga Penerima Manfaat di Kota Prabumulih Terima Bantuan Beras Tahap II
Selain di halaman Pemkab, unsur pemerintah di Kecamatan melaksanakan di halaman kantor Kecamatan. Termasuk semua masjid-masjid, pondok pesantren juga untuk melakukan sholat Istisqa.
Dimana hujan sudah sangat dibutuhkan sekarang ini, karena sejumlah wilayah di Kabupaten OKI sudah mengalami kekeringan dan parahnya sejumlah lahan sudah banyak yang terbakar.
Selain itu, pemukiman warga di Kota Kayuagung yang rata-rata sumber kebutuhan air sehari-hari menggunakan sumur sudah mengalami kekeringan. Termasuk juga debit air sungai pun sudah surut.
Tanaman perkebunan masyarakat pun mengalami kekeringan. Apabila musim kemarau berlangsung lama maka tanaman perkebunan masyarakat akan mati. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: