Bangga! Dari 8 Jenderal Besar di Dunia, 3 Ada di Indonesia, Sedang Sakit Kronis Pimpin Perang Geriliya
3 Jenderal besar Indonesia yang terkenal di mata Dunia.--
Penganugerahan pangkat Jenderal Besar TNI diterimanya pada 30 September 1997 dan tertuang dalam Keppres No.46/ABRI/1997. Ia wafat 3 tahun setelahnya, yakni pada 6 September 2000 karena sakit.
7. Henry Harley Arnold
Arnold terkenal sebagai salah satu pilot militer pertama di dunia dan ikut berperan dalam Perang Dunia II. Bahkan, saat itu ia dipercaya sebagai Komandan Jenderal Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat.
Lahir di Pennsylvania, 15 Januari 1886, Arnold menjadi perwira jenderal Amerika yang meraih pangkat Jenderal Angkatan Darat dan Jedneral Angkatan Laut. Arnold meneruskan kariernya bersama Angkatan Darat AS atau US Aur Force mulai 1947 hingga 1950.
Menurut buku yang ditulis oleh Richard G. Davis dengan judul “HAP: Henry H. Arnold Military Aviator”, disebutkan bahwa Arnold menghentikan segala kegiatannya pada November 1945 karena kesehatannya yang memburuk. Ia wafat pada Januari 1950 karena mendapat serangan jantung untuk yang ke-6 kalinya. Selama hampir 40 tahun, Henry Harley Arnold berjuang untuk memajukan kekuatan udara militer Amerika.
8.Soeharto
Jenderal Besar selanjutnya asal Indonesia adalah Soeharto. Lahir pada 8 Juni 1921 di Bantul, Yogyakarta, Soeharto wafat di Jakarta, 27 Januari 2008 pada usia 86 tahun. Soeharto menjabat sebagai presiden ke-2 RI dari tahun 1967 sampai 1998.
Menurut biografi yang dipublikasi oleh laman resmi Puspen Mabes TNI, Soeharto terkenal dengan sebutan “the Smiling General” atau “Sang Jenderal yang Tersenyum” karena raut wajahnya yang selalu tersenyum di depan khalayak ramai dan awak media, dalam setiap kesempatan atau acara resmi kenegaraan.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto memimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda. Pangkat terakhir yang ia sandang adalah Mayor Jenderal.
Pada 1 Maret 1949, ia ikut serta dalam serangan umum dan berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Di usianya yang ke-41, ia dinaikkan pangkat menjadi Mayor Jenderal dan menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat, merangkap juga sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar.
Lanjutnya, pada 1962 Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad hingga 1965.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: