Palembang Ditargetkan Jadi Kota Terinovatif 2026, Begini Penjelasan Peneliti Ahli Madya BRIN

Palembang Ditargetkan Jadi Kota Terinovatif 2026, Begini Penjelasan Peneliti Ahli Madya BRIN

Ilustrasi--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kota Palembang dalam tiga tahun kedepan ditargetkan menjadi Kota Terinovatif di Indonesia atau mendapat peringkat pertama Innovative Government Award (IGA) tahun 2026.

Hal itu diungkapkan Peneliti Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), DR Drs Herie Saksono, M.Si kepada awak media di Kantor Bappeda Litbang Kota Palembang pada Selasa 3 Oktober 2023.

"Kita tadi membahas tentang road map penguatan sistem inovasi daerah Kota Palembang 2024 sampai 2026," ungkapnya. 

Herie menjelaskan roadmap merupakan instrumen yang memandu harus melakukan sesuatu pada tahun 2024 sampai 2026.

BACA JUGA:Catat! Dinas Kesehatan Sumsel Sediakan 3,6 Juta Masker, Sudah Dibagikan di 8 Titik di Wilayah Kota Palembang

"Untuk road map Kota Palembang yang lalu 2018-2023 sudah jalan hasilnya bagus. Kali ini untuk kelanjutannya," jelasnya. 

Menurut Herie, Palembang berubah total mengenai inovasinya. Terbukti dari tahun 2018 hanya memiliki 8 inovasi, dan pada tahun 2023 sudah memiliki ratusan inovasi. 

"Cepat sekali kemajuan inovasinya. Pertimbangannya signifikan dari 2018 ke 2020 naiknya 100 persen," katanya. 

Lanjut Herie menuturkan, road map 3 tahun kedepan Kota Palembang ditargetkan menjadi Kota Terinovatif di Indonesia. 

BACA JUGA:Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca, Hujan Buatan Segera Guyur Wilayah Sumsel

Melalui Innovative Government Award (IGA) dan Indeks Inovasi Daerah terdapat peringkat dari Kemendagri sebagai tolak ukurnya. 

"Dari provinsi diambil 5 besar. Kabupaten/Kota diambil 10 besar. Kita menargetkan Palembang mendapat nomor 1 tiga tahun kedepan atau 2026 nanti. Saat ini Palembang masuk nominasi Kota inovatif juga namun belum nomor satu," 

Kendati demikian, Herie menyebutkan yang harus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang agar mendapat peringkat pertama ialah merapikan regulasi.

"Tadi kita sepakat ada regulasi yang harus kita buat. Kedua konsolidasi semua pemangku kepentingan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: