Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca, Hujan Buatan Segera Guyur Wilayah Sumsel

Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca, Hujan Buatan Segera Guyur Wilayah Sumsel

Ilustrasi--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Hujan diperkirakan turun mengguyur wilayah Sumatera Selatan dalam waktu 6 hari ke depan. Pemerintah telah menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) agar adanya awan hujan. 

Pesawat TMC telah melakukan penebaran garam untuk menghasilkan hujan buatan di wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan di Sumsel

Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengatakan penebaran garam dilakukan karena ada potensi awan hujan di atas udara di tiga wilayah, yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Palembang. 

“Alhamdulillah, sudah ada hasilnya. Ada turun hujan di daerah,” katanya dikutip dari sumateraekspres.id edisi Senin, 2 Oktober 2023.

BACA JUGA:Ratu Dewa Minta Seluruh Masjid di Palembang Segera Gelar Salat Istisqa

Sementara, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, mengungkapkan bahwa proses TMC telah dimulai kemarin, 1 Oktober 2023.

"Kami sudah memulai TMC dengan menaburkan garam untuk memancing hujan di beberapa titik yang mengalami kekeringan dan rawan kebakaran lahan." ungkapnya. 

Selain itu Ferdian menambahkan, kegiatan penaburan garam dilakukan di atas wilayah Banyuasin, OKI, dan sebagian Kota Palembang. 

"Pada hari pertama ini, sekitar 1.000 kg (1 ton) NaCL ditaburkan pada ketinggian 8.000-11.000 feet," tambahnya.

BACA JUGA:Serangan Asap di Palembang Parah dan Mencekam Mirip Covid 19, Semua Siswa Pakai Masker dan Terpaksa Daring!

Sementara itu, Manggala Agni bersama BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat yang peduli terus melakukan upaya pemadaman kebakaran dari darat. 

Mereka fokus pada pemadaman di wilayah Tungkal selama 23 hari, serta di Pangkalan Lampam dan Padang Sugihan. 

Di Ogan Ilir, pemadaman juga difokuskan pada lahan di sekitar tiga ruas tol, yaitu tol Palembang-Indralaya, Kapal Betung, dan Indralaya - Prabumulih. 

"Saat ini, luasan lahan yang terbakar sekitar 4 ribu hektar dan kemungkinan akan terus bertambah signifikan," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: