Kabut Asap Kian Pekat, SMK Negeri 1 Palembang Masih Terapkan Kegiatan Belajar Seperti Biasa

Kabut Asap Kian Pekat, SMK Negeri 1 Palembang Masih Terapkan Kegiatan Belajar Seperti Biasa

Pembagian masker kepada siswa SMK Negeri 1 Palembang.-Deny-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Palembang Zulfikri membagikan masker kepada pendidiknya, Kamis 7 September 2023.

"Kabut asap saat ini kian pekat, maka kemarin kami bersama para guru membagikan ribuan masker," kata Zulfikri kepada SUMEKS.CO, Jum'at 8 September 2023.

Zulfikri mengimbau bagi para pelaku Karhutbunlah untuk tidak lagi melakukan hal serupa, dengan kesadaran tinggi menjaga lingkungan.

"Tidak membakar sampah, sebab saat ini kan kemarau, jangan menambah lagi tindakan-tindakan yang merugikan," ujar Zulfikri.

BACA JUGA:Keluarkan Edaran, Disdik Sumsel Minta Siswa Belajar Daring Jika Kabut Asap Makin Parah

Berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) lanjut Zulfikri mengatakan, masih seperti biasa. Hanya saja untuk mengantisipasi, kebenaran persediaan masker masih ada.

"Alhamdulillah, masih ter-cover untuk siswa yang ada saat ini," ungkap Zulfikri.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumssl Joko Edi Purwango mengeluarkan surat edaran bahaya kabut asap yang melanda.

"Saya minta seluruh kepala Sekolah tingkat SMA untuk segera menginstruksikan para wakil, guru dan anak didiknya mengenakan masker. Itu poin pertama, agar melindungi, menjaga kesehatan peserta didik," kata Joko Edi Purwango, Kamis 7 September 2023.

BACA JUGA:Perhatikan Kesehatan Masyarakat, Satu Amal Indonesia Bagikan Paket Masker ke Pejuang Nafkah

Joko Edi Purwango mengatakan, poin kedua agar kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, untuk mengetahui tingkat ketebalan kabut asap, jika tingkat bahaya ketebalan kabut asap tinggi, maka harus segera menurunkan jam belajar bagi anak didik.

"Jadi, mengurangi jam belajar  paruh waktu atau bahkan lebih jika tingkat ketebalan semakin parah. Bila tingkatnya makin tinggi, maka anak-anak belajarnya di rumah dengan cara daring," ujar Joko Edi Purwango.

Lanjut Joko Edi Purwango, bahkan dirinya juga menginstruksikan setiap sekolah untuk menyediakan masker bagi tenaga pendidik dan pelajarnya.

"Saya harap bagi sekolah juga berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat," ungkap Joko Edi Purwango.

BACA JUGA:Kota Palembang Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Hindari Kontak dengan Air Hujan

Masih dikatakan Joko Edi Purwango, untuk antisipasi jika pelajar terjangkit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) agar pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak kesehatan setempat.

"Mudah-mudahan tidak sampai sejauh itu," jelas Joko Edi Purwango.

Sementara, berdasarkan data dari website Indeks kualitas udara Air Quality Indeks (AQI), Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) berada pada peringkat pertama kualitas udara terburuk di seluruh Indonesia.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Sinta Andayani menambahkan, udara di Sumsel beberapa pekan terakhir masuk dalam kategori tidak sehat.

BACA JUGA:Kadisdik Kota Palembang Persilahkan Siswa Pakai Masker, Ansori : Belum Buat Surat Edaran

"Kita melihat sekarang ini intensitas hujan mulai berkurang, cuaca umumnya cerah berawan. Dan terjadi peningkatan titik hotspot di wilayah sekitar Palembang seperti OKI dan Ogan Ilir, juga beberapa titik terdapat di Palembang, sehingga menyebabkan kondisi udara semakin memburuk," kata Sinta Andayani.

Sinta Andayani mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan dan menjaga kesehatan.

"Ini dikarenakan kualitas udara yang buruk ini sangat berdampak ya pada kesehatan, terutama bagi anak-anak," tegas Sinta Andayani. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: