Berkaca Kasus Pembunuhan Adik Bupati Muratara Jelang Pilkades Desa Belani, Polisi Petakan Desa Rawan Konflik
Berkaca kasus pembunuhan adik bupati muratara jelang pilkades desa belani, polisi petakan desa rawan konflik. foto: ilustrasi/sumeks.co.--
SUMEKS.CO - Berkaca kasus pembunuhan adik bupati Muratara jelang Pilkades di Desa Belani, kecamatan Rawas Ilir, kabupaten Muratara, provinsi Sumatera Selatan polisi sudah petakan desa rawan konflik di Sumsel.
Meskipun disebut-sebut bahwa aksi pembunuhan keji itu tak ada kaitannya dengan Pilkades di Desa Belani.
Namun muncul fakta bahwa pelaku melancarkan aksinya, sebab ada kaitannya dengan proyek-proyek pengadaan perusahaan minyak di desa itu.
Tak hanya desa-desa di Muratara yang akan menggelar Pilkades di bulan Oktober 2023.
Banyak juga daerah-daerah lain di Sumsel yang akan menggelar Pilkades.
Kedua pelaku pembunuh adik bupati Muratar, M Abdi, yaitu 2 kakak beradik Arwan (30) dan kakaknya Ariyansyah (35) diduga iri proyek pengadaan PT SRMD dibahas tanpa libatkan keduanya (tim ‘Kades Lama’)
PT Sele Raya Merangin Dua (SRMD) adalah perusahaan yang sudah lama beroperasi di desa Belani, kecamatan Rawas Ilir, Muratara, provinsi Sumatera Selatan.
Perusahaan itu bergerak dibidang eksplorasi minyak dan gas. Berbagai bagian pengadaan proyek ini selalu melibatkan warga.
Diduga pelaku Arwan dan kakaknya Ariansyah adalah orang yang selama ini mendapatkan ‘bagian’ dalam proyek di perusahaan di desa itu.
Sementara, pelaku Arwan, yang selama ini tergabung dalam tim 9/tim Kades Belani lama atau terdahulu.
Keduanya sudah terbiasa mendapat ‘bagian’ dari setiap kegiatan pengeboran/rig.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: