Anies Baswedan Skakmat SBY Pasca Dituding Berkhianat Tak Jadikan AHY Cawapresnya

Anies Baswedan Skakmat SBY Pasca Dituding Berkhianat Tak Jadikan AHY Cawapresnya

SBY telah menyebut Anis sebagai pengkhianat lantaran tidak menjadikan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk pasangan Cawapresnya pada Pemilihan Presiden.--

SUMEKS.CO - Dunia perpolitikan di Indonesia kini makin ramai, pasca pendeklarasian Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, sebagai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI tahun 2024.

Dikutip SUMEKS.CO dari video unggahan TikTok @relawan_anis.baswedan, 5 September 2023, Anis dengan tegas membantah tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Dimana, SBY telah menyebut Anis sebagai pengkhianat lantaran tidak menjadikan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk pasangan Cawapresnya pada Pemilihan Presiden RI tahun 2024 mendatang. 

Di video berdurasi 10 menit tersebut, Anies didampingi Cawapresnya Cak Imin sedang melakukan perbincangan dengan Najwa Shihab, seputar pencapresan Anies yang justru berdampingan dengan Cak Imin bukannya AHY. 

BACA JUGA:Usung Duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik yang Memecah Belah Cebong Kampret!

Pada kesempatan tersebut, Anies mengaku terpaksa menyampaikan sebuah fakta yang harus diketahui oleh khalayak ramai, untuk membantah beberapa pernyataan SBY yang dirasa menyudutkannya. 

Menurut Anies, deklarasi Anies dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres RI 2024 yang dilakukan di Hotel Yamato, Soebaraja pada 2 September 2023 lalu tidak semata-mata dilakukan secara sepihak. 

Pasalnya, pada tanggal 27, 28, dan 29 Agustus 2023, sebenarnya telah ada komunikasi yang intensif di tim delapan untuk membahas tentang deklarasi Anies dan AHY. Akan tetapi, pada 28 Agustus terjadi deadlock. 

"Karena di tanggal itu kita sudah ketemu situasi, yang mana terjadi sebuah perbedaan pandangan yang tidak mungkin dipertemukan," ungkapnya.

BACA JUGA:Jika Bacaleg Jadi Tersangka? Ketua KPU Sumsel : Wewenang Status Pencalonan Dari Parpol

Dalam kesempatan itu pula, Anies juga membeberkan situasi yang terjadi pada bulan Juli, jauh sebelum rencana deklarasi Cawapres Anies. Menurut Anies, pada bulan Juli itu, dirinya bertemu dengan Nasdem, PKS, Demokrat. 

"Saya sampaikan saat itu, bahwa dari semua opsi wakil yang tersedia hanya AHY. Dan pada saat itu Pak Surya Paloh tidak menolak, dan beliau mengatakan itu bisa dilakukan tidak sekarang, tapi diujung," paparnya. 

Pada saat itu, pihak PKS sangat memahami bahwa yang dipilih nanti adalah AHY. Dan Surya Paloh juga mengatakan, akan membahasnya ulang ketika Anies pulang haji. 

Ketika Anies pulang haji, ternyata dari sisi Partai Demokrat memaksa untuk segera mendeklarasikan AHY sebagai Cawapres dari Anies. Namun, di sisi lain Nasdem tidak bersedia mendeklarasikan segera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: