Sering Dengar Ujung Lapan Lancip? Ternyata Bukan Sekedar Ungkapan, Ini Maknanya dan Contoh Kalimatnya

 Sering Dengar Ujung Lapan Lancip? Ternyata Bukan Sekedar Ungkapan, Ini Maknanya dan Contoh Kalimatnya

Jembatan Musi IV yang menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir, Kota Palembang.--dok : sumeks.co

BACA JUGA:Sejarah Angkot Di Kota Palembang, Begini Asal Mula Istilah Opelet dan Mobil Ketek

Sedangkan Ngacipke merupakan tindakan ujung lapan yang memiliki arti menyusahkan. Biasanya menyusahkan teman. 

Contoh kalimat ujung lapan yang mengarah pada pembicaraan yang bersifat bohong atau mudike pada topik pembicaraan kekayaan. 

Pembicara biasanya membuka obrolan terlebih dahulu. "Kitoni begawe makini-makinilah ye, cuma man dak begawe dak makan anak bini"

Memiliki arti "Kita ini kerja begini-begini aja ya, tetapi kalau tidak bekerja, gak makan anak istri"

BACA JUGA:Recok Makanan Khas Palembang, Perpaduan Pempek dan Kuah Model

Kemudian lawan bicara akan membalas "Iyo begawe lah lamo maseh makinilah naseb"

Artinya "Iya kerja sudah lama masih beginilah nasib".

Kemudian pembicara akan mengarah obrolan yang menjurus pada ujung lapan lancip yang bersifat mudike atau berbohong. 

"Tapi kalo aku dak teraso polohan taon begawe akhernyo jadi bos besak".

BACA JUGA:3 Keunikan Penamaan Lokasi Di Kota Palembang, Yuks Simak Penjelasannya

Atau dalam bahasa Indonesia "Tetapi kalau saya tidak terasa puluhan tahun kerja akhirnya jadi bos besar".

Padahal, lawan bicara tahu bahwa pembicara masih pegawai biasa. Kemudian lawan bicara akan membalas. 

"Lancip nian ojong lapan kau nak mudike. Kau kiro aku tebudi. Awak kato budak maseh begawe biaso nak ngaku jadi bos"

Yang berarti "Lancip nian ojong lapan kamu mau bohongi. Kamu kira saya tertipi. Kamu itu kata temen-temen masih kerja biasa mau ngaku jadi bos".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: