Orgen Tunggal Tak Dilarang Asal Jangan Putar Musik Remix, Cegah Pengunjung ‘Lincah’ Datang Konsumsi Narkoba

Orgen Tunggal Tak Dilarang Asal Jangan Putar Musik Remix, Cegah Pengunjung ‘Lincah’ Datang Konsumsi Narkoba

Orgen tunggal tak dilarang asal jangan putar musik remix, cegah pengunjung ‘lincah’ datang konsumsi narkoba. foto: ilustrasi/sumeks.co.--

SUMEKS.CO, PALEMBANG – Penampilan pengisi acara hiburan dalam sebuah pesta hajatan, masih jadi daya tarik tamu undangan dan pengunjung datangan.

Kemeriahan dan banyaknya tamu yang hadir, terkadang jadi prestise tersendiri bagi sang empunya hajatan.

Hiburan orkes melayu (OM) dan organ tunggal (OT) dangdut biasa yang sempat jaya pada masanya, kini mulai ditinggalkan.

Pengaruh perkembangan industri musik, membuat OT menjelma jadi diskotek jalanan. 

BACA JUGA:Oknum Mahasiswa Ditangkap, Diduga Terlibat Bentrok Berdarah Usai Menonton Orgen Tunggal di Nendagung Pagaralam

Musik remix, house music, dan musik elektronik, untuk kalangan tertentu lebih disukai.

Power suara sound system yang menggelegar. 

Penampilan female disc jockey (FDJ) yang cantik dan seksi, juga jadi magnet.

Namun di balik perkembangan industri musik itu, muncul beragam dampak sosial. Peredaran narkoba, minuman keras, hingga memicu aksi kriminal bahkan pembunuhan.

BACA JUGA:Pelaku Penusukan Saat Acara Orgen Tunggal di Kota Prabumulih Menyerahkan Diri

Fenomena itu tidak dapat dipungkiri. Berbagai kasus terkait kejadian itu, sering terjadi.

Belum lagi dampak sosial lain, banyak beredar video oknum warga yang berjoget geleng-geleng kepala saat pesta OT musik remix. 

Mulai dari anak-anak hingga dewasa, pria dan wanita.

Salah seorang warga sebut saja Muh, pernah menghadirkan hiburan OT dalam resepsi pernikahan anaknya. Awalnya semua berjalan normal sesuai kontrak OT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bacakoran.co