Kualitas Udara Buruk, ISPA Di Kota Palembang Sudah Mencapai 3.945 Kasus

Kualitas Udara Buruk, ISPA Di Kota Palembang Sudah Mencapai 3.945 Kasus

Ilustrasi--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi ancaman baru di saat musim kemarau, seperti sekarang ini.

Kasus ISPA di Kota Palembang hingga pekan kedua Agustus 2023 sudah mencapai 3.945 kasus. Rinciannya ISPA I sebanyak 2.110 kasus dan ISPA II sebanyak 1.835 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan menjelaskan data kasus ISPA tersebut berasal dari 42 Puskesmas di Kota Palembang.

"Jumlah kasus ISPA ini mengalami peningkatan akibat kemarau, tetapi kenaikannya tidak terlalu signifikan," kata Yudhi Setiawan.

BACA JUGA:Pesiar Terobosan Terbaru BPJS Kesehatan Palembang Kejar UHC

Lebih lanjut Yudhi menekankan bahwa perubahan cuaca menjadi faktor utama dalam peningkatan kasus ISPA.

Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dalam menjaga kebersihan makanan dan minuman.

Selain itu, dia juga menyarankan untuk meningkatkan imunitas dan menggunakan masker bagi mereka yang mengalami gejala penyakit ISPA.

“Faktor utamanya karena ada perubahan cuaca. Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat supaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama menjaga kebersihan makanan dan minuman. Tingkatkan imunitas dan memakai masker bagi yang bergejala,” tukasnya.

BACA JUGA:Prolanis, Jurus BPJS Kesehatan Kendalikan Penyakit Kronis

Sementara itu Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel menginformasikan bahwa Sumsel sedang mengalami fase puncak musim kemarau dengan kondisi kekeringan yang semakin meluas.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis mengingatkan bahwa selama musim kemarau, kualitas udara cenderung menurun karena adanya peningkatan polusi partikulat dari debu dan asap.

Wandayantolis juga menyarankan penggunaan masker saat berada di luar ruangan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ISPA.

BACA JUGA:Kabut yang Menyelimuti Kota Palembang Bukan Asap dari Kebakaran Lahan, Ini Penjelasan BMKG

"Dampak buruk dari penurunan kualitas udara terhadap kesehatan masyarakat di Kota Palembang sudah mulai terlihat," katanya dikutip dati sumateraekspres.id pada Sabtu 19 Agustus 2023.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: