Kapasitas Produksi Listrik di PLTSa Sukawinatan Palembang Tidak Capai Target
Rapat pembahasan PLTSa Sukawinatan Palembang yang tidak mencapai target produksi listrik, Senin, 7 Agustus 2023.--dok:sumeks.co
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kapasitas produksi listrik di PLTSa Sukawinatan Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak memenuhi target.
Semula pembangkit listrik yang menggunakan sampah ini, diharapkan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 500 kWh, namun realisasinya hanya 94 kWh saja.
Kepala Dinas DLHK Kota Palembang Ahmad Mustain mengatakan hal itu karena kurangnya bahan baku sampah.
"Dimana dari target sebesar 500 kWh hanya bisa menghasilkan 94 kWh saja,” kata Mustain, kepada SUMEKS.CO di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Senin, 7 Agustus 2023.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Janjikan Proyek PLTSa Berjalan Tahun Ini Juga
Ahmad Mustain menjelaskan, oleh karena itu, Pemerintah Kota Palembang berencana memanfaatkannya (PLTSa Sukawinatan) sebagai penyokong Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Hal itu berdasarkan hasil kajian dan tindak lanjut proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Sukawinatan Kota Palembang.
"Seiring dengan adanya hibah dari Kementerian Dalam Negeri, Pemkot Palembang mengajukan alih teknologi menjadi TPST, dan memanfaatkan PLTSa Sukawinatan sebagai penyokong TPST,” ungkap Mustain.
TPST sendiri akan mampu mengelola 150 ton sampah per hari menjadi berbagai produk, seperti kompos dan lainnya.
Mustain menuturkan, Palembang mengajukan pembangunan TPST ke Kemendagri terkait untuk menangani permasalahan sampah.
Dana hibah yang didapat, kata Mustain, bukan hanya untuk pembangunan TPST saja, melainkan sampai dana pemberdayaan masyarakat, termasuk sosialisasi pemanfaatan sampah dan lainnya.
Kapasitas TPST tergantung pengajuan Pemkot Palembang. Dalam hal ini DLHK Palembang mengajukan mampu mengelola 150 ton sampah per hari melalui TPST.
"Mengapa 150 ton, karena berdasarkan timbulan sampah kita itu sekitar 1.200 ton per hari jadi 1.000 ton akan beres dengan incenerator. Maka 150 dengan TPST. sisanya 50 ton kita berharap bisa untuk pemulung atau masyarakat dapat mengelolahnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: