Kisah Dibalik Nama Tanggo Buntung, Wilayah Pusat Budaya dan Kerajinan Khas Palembang

Kisah Dibalik Nama Tanggo Buntung, Wilayah Pusat Budaya dan Kerajinan Khas Palembang

Kehidupan masyarakat kawasan Tanggo Buntung, Kota Palembang.-naba-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kota Palembang, selain banyak bangunan atau tempat bersejarah, nama-nama daerah di kota ini juga menarik untuk diketahui. 

Terletak di tepi Sungai Musi, kota ini memiliki sejarah panjang yang kaya, budaya yang beragam, serta keindahan alam dan arsitektur yang menakjubkan. 

Palembang telah menjadi pusat peradaban, perdagangan, dan kebudayaan selama berabad-abad. 

Masa ke masa, kota ini telah menyaksikan pergantian kekuasaan, tumbuh subur sebagai ibu kota kerajaan, dan mengalami perubahan sosial yang signifikan.

BACA JUGA:Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Salah satu daerah dengan nama unik yang ada di Kota Palembang, adalah Tangga Buntung. 

Pengamat budaya Palembang Mang Amin menjelaskan melalui akun youtube-nya bahwa nama Tanggo Buntung memiliki asal usul yang unik terutama tentang kebudayaan Palembang asli. 


Rumah warga di kawasan Tanggo Buntung, Palembang yang masih berbentuk panggung.-naba-

Daerah Tanggo Buntung adalah perkampungan asli orang Palembang. Dari dahulu banyak rumah limas, hingga sekarang beberapa maaih ditemukan. 

BACA JUGA:Wajib Dicoba, Ini 5 Jenis Jajanan Khas Palembang yang Bikin Ingat Kenangan Masa Lalu

Selain itu, di daerah Tanggo Buntung banyak juga ditemukan dagangan masyarakat bernilai tradisional. Mulai dari sentral songket, sampai makanan kuliner khas Palembang yang jarang ditempat lain. 

Tanggo Buntung terbagi menjadi dua wilayah. Yaitu daerah laut bagi masyarakat yang tinggal di pesisir sungai dan daerah darat untuk yang tinggal di daratan

Arti dari Tanggo Buntung merupakan tangga yang buntung. Perlu diluruskan buntung itu bukan berarti setengah melainkan tangganya kurang panjang. 

Nama tersebut dikarenakan pada zaman dahulu untuk menghubungkan daerah laut dan darat menggunakan transportasi sungai, sehingga terdapat dermaga-dermaga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: