Tata Cara Salat Idul Adha 1444 Hijriah Menurut Ustaz Adi Hidayat, Baik Secara Perorangan Maupun Berjamaah

Tata Cara Salat Idul Adha 1444 Hijriah Menurut Ustaz Adi Hidayat, Baik Secara Perorangan Maupun Berjamaah

Ilustrasi--

BACA JUGA:Subhanallah, Pebasket AS dapat Hidayah Masuk Islam Saat Main Basket di Palestina, Alasannya Bikin Kaget 

"Salat Ied ini tidak perlu ada adzan dan iqomah. Salat Ied baik Idul Adha maupun Idul Fitri itu hanya dua rakaat," jelasnya. 

Setelah berdiri tegak sempurna, lalu membaca niat untuk melaksanakan Salat Idul Adha. Kemudian, melakukan takbir pertama yang disebut dengan takbiratul ihram. 

"Mengangkat takbir itu harus sejajar dengan daun telinga," ujarnya. 

Setelah melakukan takbiratul ihrom, lalu membaca doa iftitah yang paling pendek. Setelah itu, melakukan takbir tambahan yang disebut dengan takbir zawaid. Takbir tambahan ini sebanyak tujuh kali. 

BACA JUGA:Berkurban Boleh Makan Daging Kurban? Ustaz Abdul Somad: Diperintahkan Tapi Ada Cara yang Lebih Afdal Lagi

"Sesudah takbiratul ihrom dan membaca iftitah, dilanjutkan dengan takbiratul ihrom sebanyak tujuh kali," katanya lagi. 

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa diantara masing-masing takbir zawaid atau takbir tambahan diperbolehkan untuk mengucapkan sebuah ayat. Dalam membacakan ayat ini harus dipelankan suaranya.

"Subhaanallah walhamdulillahi walaa ilaahaillallah wallahu akbar".

"Sebenarnya kalau tidak membacakan ayat itu juga tidak ada masalah. Karena, haditsnya juga masih umum," jelasnya. 

BACA JUGA:Jangan Asal Potong, Begini Cara Pemotongan Hewan Kurban Menurut Syariat Islam

Selesai melakukan takbir zawaid atau takbir tambahan, lalu membaca Surat Alfatihah. Jikalau Salat Ied seorang diri, maka bacaannya dipelankan. Namun, jikalau Salat Ied-nya berjamaah, maka dibesarkan.

"Lalu membaca ayat Al-Quran. Kalau ini terserah memilih ayat. Kalau mau ikut sunnah Rasululullah SAW, rakaat pertama membaca Surat Qoff, dan rakaat kedua Surat Al-Qamar," jelasnya.

Kemudian, kata Ustadz Adi Hidayat, dilanjutkan dengan gerakan salat dan bacaannya sesuai dengan salat-salat biasa lainnya. Namun, ketika berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua, harus melakukan takbir zawaid atau takbir tambahan lagi.

"Untuk rakaat kedua ini takbir zawaid atau takbir tambahannya sebanyak lima kali. Lalu, melaksanakan gerakan dan bacaan salat seperti biasanya," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: