Eyang Semar Tak Tertandingi, Tuntut Pemimpin Berorientasi pada Rakyat
Cerita Semar Mbangun Kayangan sangat menginspirasi dan dijadikan sebagai simbol rakyat jelata.--
Eyang Semar Tak Tertandingi, Tuntut Pemimpin Berorientasi pada Rakyat
SUMEKS.CO - Cerita Semar Mbangun Kayangan sangat menginspirasi. Ketokohan semar sebagai simbol rakyat jelata, mencoba membangun kayangan.
Kayangan yang dimaksud Semar bukanlah istana megah. Tapi upaya mengembalikan sikap pemimpin untuk berorientasi pada rakyatnya.
Seorang pemimpin harus memiliki rasa asah, asih, asuh, dan memelihara serta mengayomi. Tujuannya menciptakan negeri makmur, adil, sejahtera, dan sentosa, gemah ripah loh jinawi.
BACA JUGA:8 Tanggal Lahir Hidupnya Selalu Hoki Kata Eyang Semar, Pintu Rezeki Terbuka Lebar
Simak kisahnya:
Alkisah dinegara Amarta sedang dilanda masalah.
Prabu Yudistira, bersama saudara saudaranya membahas sebab kegagalannya membangun negaranya. Longsor, bencana lain menghantui.
Tiba tiba datanglah Radja Dwarawati yaitu Betara Kresna yang menanyakan ketidak hadiran Semar dalam keraton Amarta. Dia menilai hal itulah yang menjadi sebab kegagalan tersebut.
BACA JUGA:4 Tanggal Lahir Digandeng Khodam Eyang Semar, Banjir Rezeki Di Penghujung Juni 2023
Arjuna diperintahkan memanggil Semar dari Karang Kabuyutan untuk menghadap ke Amarta.
Namun belum sempat Arjuna berdiri, datanglah Petruk menghadap dalam pertemuan tersebut. Dia memberitahu diperintahkan Semar untuk mengundang kelima Pendawa menuju Karangkabuyutan.
Mereka diminta membawa serta tiga pusaka kerajaan untuk membantu Semar membangun kahyangan.
Kresna melarang Para Pandawa berangkat ke Karang kabuyutan. Akibatnya terjadilah perdebatan dengan Petruk. Petruk menolak kembali ke Karangkabuyutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: