Eyang Semar Tak Tertandingi, Tuntut Pemimpin Berorientasi pada Rakyat
Cerita Semar Mbangun Kayangan sangat menginspirasi dan dijadikan sebagai simbol rakyat jelata.--
BACA JUGA:6 Tanggal Lahir yang Hidup Mapan Sepanjang Masa Kata Eyang Semar, Kekayaannya Nambah Terus
Di Karangkabuyutan Semar menerima kedatangan Prabu Yudistira, Bima, Nakula, dan Sadewa, bersama ketiga Pusaka Kraton Amarta yang telah tiba terlebih dahulu bersama Petruk dan putra putra Pandawa.
Semar agak kecewa karena kedatangan Pandawa hanya Empat orang namun segera melakukan upacara ritual dengan memasukkan keempat bersaudara tersebut menjadi satu kedalam tubuh Semar.
Ternyata didalam tubuh Semar tersebut bersemayam Sanghyang Wenang yang memberikan petunjuk wejangan hidup dan ilmu yang sangat berarti bagi para Pandawa, dan memerintahkan untuk bertapa selama sepuluh hari kepada keempat saudara tersebut.
Adapun Putra Pandawa bersama Petruk, Bagong, dan Gareng yang menjaga,diganggu makhluk halus Maling sukma menjadi saling bunuh,namun segera diatasi oleh Semar dan diberikan mantra untuk menghadapi segala kejahatan yang datang.
BACA JUGA:9 Tanggal Lahir Paling Hoki Kata Eyang Semar, Rekening Selalu Terisi Penuh
Kresna yang menyamar menjadi Raksasa sebesar bukit, ternyata tidak mampu menghadapi mantra tersebut; demikian pula Arjuna yang menyamar menjadi harimau yang sangat besar menjadi lemas dan tertangkap oleh para Putra Pandawa serta meminta ampun kepada Semar,
Kresna pun mendapat marah dari Semar karena sebagai raja tidak waspada dan melakukan tindakan tanpa memeriksa terlebih dahulu duduk perkaranya.
Bahkan, Semar marah kepada Betara Guru sehingga berangkat ke Suralaya, serta mengobrak – abrik Suralaya.
Tidak ada satupun senjata yang mampu melumpuhkan Semar; sehingga Betara Guru melarikan diri ke Karang Kabuyutan.
BACA JUGA:8 Tanggal Lahir Ini Hidupnya Selalu Hoki Kata Eyang Semar, Siap-Siap Jadi Sultan Dadakan
Namun kemarahan Semar tidak dapat dihindari, dimanapun Batara Guru bersembunyi selalu ditemukan oleh Semar, hingga Betara Guru meminta Perlindungan para Pandawa dan meminta ampun kepada Semar atas segala kesalahannya.
Setelah kemarahan Semar mereda dan mengampuni Betara Guru maka kembalilah Betara Guru ke Suralaya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: