Menkop: UMKM Harus Jadi Penopang Ekonomi Di Masa Depan
--
Kemudian perluasan kemitraan UMKM dengan Usaha Besar/BUMN untuk mendorong industrialisasi berbasis bahan baku lokal serta menjadi penggerak ekonomi dalam rantai nilai global (Global Value Chain). Sebagaimana hasil monitoring dan evaluasi kemitraan strategis antara UKM dengan BUMN data per triwulan I Tahun 2023 telah tercapai kemitraan sebesar 5.022 UMKM dengan nilai kerja sama sebesar Rp4,9 triliun.
"Namun memang jumlahnya masih kecil atau sekitar 7 persen UMKM yang telah masuk ke rantai pasok industri atau bermitra dengan usaha besar. Kami punya target, supaya jumlah ini terus diperbesar," kata Teten.
KemenKopUKM katanya, juga berupaya membuka akses pembiayaan kepada UMKM. Mengingat porsi kredit perbankan terhadap sektor mikro ini masih rendah yaitu sebesar 21 persen dibanding negara lain yang cukup jauh.
"Presiden Jokowi menargetkan paling tidak target perbankan bisa menyalurkan kredit ke UMKM itu sampai 30 persen. Hal ini yang perlu diupayakan. Kalau UMKM dipaksa harus menggunakan jaminan jelas UMKM tak punya aset. Maka perbankan diimbau mengadopsi pendekatan credit scoring yang jauh lebih efektif, jangan kalah dengan fintech. Credit scoring bagus untuk meminimalisir moral hazard," jelasnya.
Lebih lanjut, UMKM di masa depan nantinya harus mampu menghasilkan produk berkualitas terstandardisasi yang memperhatikan inovasi, desain, pengemasan produk, hingga kontinuitas produksinya. Pelaku UMKM harus memiliki sikap yang terbuka terhadap perbaikan kualitas produknya agar dapat berdaya saing di pasar lokal, domestik, ataupun luar negeri.
Dan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Surakarta sebagai apresiasi terhadap kota yang memiliki keberagaman budaya yang kaya dan memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. UMKM di Kota Surakarta telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanan mereka.
Pada 2022 PDRB Kota Surakarta tumbuh sebesar 6,25 persen. Di mana angka ini mengalami tren yang positif semenjak 2020, yang didominasi pada industri Penyediaan Makan dan Minum yaitu sebesar 43,62 persen, di mana pelakunya adalah UMKM.
"Kota Surakarta telah menjadi pusat ekosistem digital dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas," kata MenKopUKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: