WADUH! Karir Cemerlang Raffles Dibayar Mahal, 4 Putri Jadi Tumbal Kolera di Bengkulu, Bukti Sejarahnya Hilang
Cerita kelam di balik terangnya kesuksesan Sir Thomas Stamford Bingley Raffles--
WADUH! Karir Cemerlang Raffles di Bengkulu Dibayar Mahal, 4 Putri Jadi Tumbal Kolera, Bukti Sejarahnya Hilang
SUMEKS.CO - Perjalanan hidup Raffles di Bengkulu tak semulus karirnya. Jabatan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Bengkulu harus dibayar mahal.
Wabah kolera merenggut satu persatu anak Raffles. Empat dari lima anaknya meninggal di usia muda.
Leopold Stamford, anak ketiga Raffles meninggal pada 4 Juli 1821 dalam usia 2 tahun 4 bulan.
BACA JUGA:TABOT! Tragedi Pilu Padang Karbala, Gugurnya Cucu Rasulullah SAW dan 72 Pengikutnya
6 bulan berselang sang kakak, Stamford Marsden si ‘Marcopolo’’ meninggal pada 3 Januari 1822 dalam usia 1 tahun 7 bulan.
Selanjutnya berjarak 10 hari, si bulung Charlotte juga meninggal dalam usia 4 tahun pada 14 Januari 1822.
Terahir si bungsu yang baru berumur 2 bulan, Flora Nightingall juga menjadi korban wabah Kolera. Dia meninggal pada 28 November 1823.
Bagaimana Ella Sophia, putri keempat Raffles? Ella ternyata selamat. Dia dikirim kembali ke Inggris pada Maret 1822 bersama perawatnya Mary Grimes.
Anak-anak Raffles ini meninggal bersama ribuan warga setempat. Baik warga lokal ataupun pendatang.
Wabah kolera mengamuk, ribuan warga menjadi korban.
Menurut data, kala itu sekitar 709 orang Inggris meninggal di Bengkulu.
Catatan sejarah menyebut semua putri Raffles yang meninggal dimakamkan di Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: