Setelah Heboh Nyanyikan Havenu Shalom Aleichem, Santri Ponpes Al Zaytun Kembali Nyanyikan Lagu Yahudi
Santri Al Zaytun menyanyikan lagu berjudul Hava Nagila yang memiliki makna Marilah Bergembira lagu daerah berbahasa Ibrani dari bangsa yahudi.--
Setelah Heboh Nyanyikan Havenu Shalom Aleichem, Santri Ponpes Al Zaytun Kembali Nyanyikan Lagu Yahudi
SUMEKS.CO - Setelah membuat heboh publik lantaran menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem, Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, kembali membuat heboh.
Kali ini, santri Al-Zaytun menyanyikan lagu berjudul Hava Nagila yang memiliki makna Marilah Bergembira. Lagu Hava Nagila ini adalah sebuah lagu daerah berbahasa Ibrani dari bangsa Yahudi.
Lagu berjudul Hava Nagila ini dinyanyikan para santri Ponpes Al-Zaytun Indramayu pada momen wisuda ke-3 Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziz pada 20 Mei 2023 lalu.
Video santri Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang tengah menyanyikan Hava Nagila ini diunggah oleh akun TikTok @Tokoh Indonesia, pada enam hari lalu.
Postingan berdurasi tiga menit 36 detik ini sudah disaksikan 139.400 dan disukai 881 orang. Postingan ini juga mendapatkan beragam komentar dari warganet.
Di dalam video tersebut, tampak terlihat para santri Ponpes Al-Zaytun Indramayu begitu antusias menyanyikan lagu Yahudi tersebut.
Tampak pula para petinggi Ponpes Al-Zaytun Indramayu juga ikut bernyanyi lagu Hava Nagila, yang dinyanyikan santri paduan suara Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
Selain bernyanyi, lagu ini juga diiringi dengan tarian yang dilakukan para santri penari yang terdiri dari santri laki-laki dan juga perempuan.
Para penari ini juga begitu antusias dalam melakukan gerakan yang mengikuti irama lagu Hava Nagila tersebut. Dengan kostumnya yang ramai, para penari itu begitu memukau hadirin yang hadir.
Untuk diketahui, lagu Hava Nagila ini merupakan sebuah lagu perayaan, terutamanya masyhur di kalangan masyarakat Yahudi dan Roma, dan adalah suatu stapel penghibur kelompok di pesta Yahudi.
Melodinya adalah sebuah melodi Hassidik dari asal usul yang tidak dikenal. Teks yang digunakan secara umum mungkin digubah oleh Abraham Zevi pada 1918 untuk merayakan perolehan Britania di Palestina sewaktu Perang Dunia I dan juga Deklarasi Balfour.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: