WADUH! Senjata Api Milik TNI-AD Hilang Saat Diserang KKB, Pangdam XVII Cenderawasih Siap Rebut Kembali

WADUH! Senjata Api Milik TNI-AD Hilang Saat Diserang KKB, Pangdam XVII Cenderawasih Siap Rebut Kembali

Pangdam Cenderawasih siap merebut kembali Senjata api milik prajurit TNI yang hilang--

WADUH! Senjata Api Milik TNI-AD Dinyatakan Hilang, Pangdam XVII Cenderawasih Siap Rebut Kembali

SUMEKS.CO - Senjata api milik prajurit TNI yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 15 April 2023 lalu, hingga kini dinyatakan masih hilang. 

Dikutip dari berbagai sumber, Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, sedikitnya ada sembilan senjata api organik milik TNI-AD yang dinyatakan hilang akibat dari penyerangan KKB Papua.

"Selain sembilan pucuk senjata api organik TNI-AD, lima prajurit TNI juga gugur dalam peristiwa tersebut," ungkap Pangdam.

BACA JUGA:UPDATE, Jelas Bendera KKB Dikasih Belanda dan OPM Boneka, Sebby Sambom Malah Putar Balik Indonesia Penjajah

Ke-sembilan senjata api organik yang hilang tersebut, menurut Pangdam, lima senjata api merupakan milik prajurit TNI-AD yang gugur, dan empat lainnya milik prajurit yang tertinggal saat lari dari serangan KKB.

Sembilan pucuk senjata organik TNI-AD yang hilang di Mugi yaitu lima pucuk SS2 V1 100 IAR, dua pucuk senpi FN Minimi serta mouser dan SS2 V5 masing-masing satu pucuk.

"Senjata api yang hilang itu merupakan senjata organik TNI-AD," terangnya.

Terkait hilangnya sembilan senjata api organik milik TNI-AD tersebut, Pangdam XVII Cenderawasih memastikan akan mencarinya hingga ditemukan kembali. Dan apabila ternyata dikuasai oleh KKB, Pangdam berjanji akan merebutnya kembali.

BACA JUGA:HOT NEWS! Terkenal Kejam dan Sadis, Ternyata Pimpinan KKB di Nduga Egianus Kogoya Justru Takut Sama Sosok Ini

"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk merebut kembali sembilan senjata api itu dari tangan KKB Papua," tegasnya.

Pangdam menegaskan, dirinya akan mengerahkan seluruh personel yang diturunkan dalam kondisi siap tempur untuk bisa mengambil kembali senjata api tersebut.

"Saat ini kita sedang melakukan upaya tindakan. Kalau namanya bersenjata, maka kita tangani dengan taktik dan teknik bersenjata," ungkapnya.

Pangdam menambahkan, pihaknya siap melawan senjata dengan senjata saat melawan KKB. Tujuan utamanya adalah untuk mengambil kembali senjata api milik TNI-AD yang dikuasai KKB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: