Prabowo Borong 6 Senjata Perang Rahasia

Prabowo Borong 6 Senjata Perang Rahasia

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.--

Kontrak tersebut merupakan satu dari empat tanda tangan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kamis 2 Oktober 2022 lalu dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di kantor Kementerian Pertahanan RI di Jakarta.

BACA JUGA:INFO PANAS! 13 Senjata KKB Disita. Damailah Indonesiaku

Mengutip Naval Technology, kapal selam kelas Scorpene adalah perusahaan patungan antara DCNS (perusahaan galangan kapal nasional Perancis), sekarang disebut Naval Group, dan perusahaan galangan kapal Spanyol Navantia.

Kapal ini dapat membawa 18 torpedo dan rudal. Scorpene juga dilengkapi dengan tabung torpedo yang memungkinkannya meluncurkan majalah. 

Selain itu, Scorpene juga memiliki torpedo kapal dan rudal anti-kapal selam dan permukaan-ke-permukaan. Proses penggunaan dan pemuatan senjata juga dilakukan secara otomatis. 

Scorpene dilengkapi dengan sistem kontrol tempur SUBTICS. Konsol kendali kapal memiliki enam meja taktis multifungsi dan terpusat. 

BACA JUGA:HADEH! KKB-OPM Jago Bersandiwara, Buat Konten Hoax

Sistem kontrol tempur kapal terdiri dari sistem kontrol informasi taktis dan kontrol, sistem kontrol senjata dan sensor akustik terintegrasi dengan antarmuka sensor deteksi permukaan udara dan sistem navigasi terintegrasi.

Sistem navigasi terintegrasi menggabungkan informasi dari GPS, log, suara kedalaman dan sistem pemantauan kapal yang ketat. Kapal selam Scorpene memiliki empat generator diesel dengan kapasitas 2.500 kW. 

Kapal ini juga dilengkapi dengan motor sinkron magnet permanen. Scorpene dapat membawa 30 ranjau laut dan melaju dengan kecepatan 20 knot (37 km/jam) di air dan 12 knot (22 km/jam) di darat.

6. Pesawat Tempur Rafale

Pemerintah setuju untuk mengakuisisi 42 unit jet tempur multiperan Rafale dari Prancis. 

BACA JUGA:Ketua TP PKK Lahat Hadiri Talk Show Kesetaraan Disabilitas

Namun, pesawat tempur Rafale baru akan tiba dalam 3-5 tahun ke depan. 

Dibangun oleh Dassault Aviation, pesawat tempur multi-peran ini awalnya direncanakan terdiri dari  enam dan kemudian  36 pesawat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: