Bikin Resah

Bikin Resah

--

LAHAT, SUMEKS.CO - Keberadaan komunitas punk di sekitar perempat Pasar Lematang, Kota Lahat, membuat resah warga, khusus pengemudi mobil. Komunitas punk yang berasal dari luar Kabupaten Lahat ini mengamen di pusat kota. Namun, bila tidak diberi uang, beberapa punk nekat menggores bodi mobil warga yang stop diperempatan tersebut.

Seperti yang menimpa Yanto, warga Kota Lahat. Ia mengakui, sempat cek-cok dengan anak punk di perempatan depan Pasar Lematang itu. Masalahnya tidak memberi uang ke anak punk yang sedang mengamen, tiba-tiba anak punk tersebut menggores bagian belakang mobilnya sedang sebuah paku.

“Itu hak orang mau beri uang atau tidak, tapi kalau memaksa itu namanya premanisme. Jadi pas dia (anak punk) berjalan ke belakang, saya lihat dari kaca spion dia menggores bodi belakang mobil saya,” kata Yanto, Senin (20/2).

Plt Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Lahat Herry Kurniawan menyatakan, sudah sering lakukan penertiban anak punk tersebut. Bahkan setelah diserahkan ke Dinas Sosial, langsung diberikan pembinaan. Namun, anak punk ini mayoritas bukan warga asli Lahat, melainkan sekedar datang berkunjung saja. “Untuk penertiban sudah sering kita lakukan. Mereka ini kebanyakan orang datangan. Kalau ada yang pergi, tidak lama ada lagi orang baru yang datang,” kata Herry Kurniawan.

Sementara, Kabid Trantibum dan Tranmas Dinas Pol PP dan Damkar, Tandi Dapunta menyebut, dari pendataan pihaknya, anak punk ini banyak datang dari Kota Lubuk Linggau, Muara Enim, Prabumulih dan Kota Palembang. Datang ke Lahat dengan modus bertemu teman, kesehariannya mengamen. Ketika malam hari sering terciduk pesta minuman keras.

“Masih ada dua lagi anak punk di Lahat, jadi mereka itula yang menjamu yang lain. Sudah sering kita tegur, dan beri pembinaan. Kepada masyarakat kita imbau, jika memang alami kejahatan oleh anak punk, bisa segera melapor ke pihak berwajib. Agar bisa diberi tindakan tegas,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: