Belum 50 % Terapkan Kurikulum Merdeka

Belum 50 % Terapkan  Kurikulum Merdeka

--

LAHAT, SUMEKS.CO - Bidang Pembina SD Disdikbud Kabupaten Lahat, terus genjot sosialisasikan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kedua hal tersebut, saling berkaitan untuk menunjang satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum merdeka. Apalagi, belum seluruh SD di Kabupaten Lahat yang menerapkan Kurikulum tersebut.

Kepala Disdikbud Kabupaten Lahat Drs H Suhirdin MM, melalui Kabid Pembinaan SD Erhansyah SPd MM menjelaskan, dari 301 SD negeri maupun swasta di Kabupaten Lahat, belum sampai 50 persen yang terdaftar menerapkan Kurikulum merdeka, pada Surat Keputusan Kemendikbudristek. Walaupun kepsek dan tenaga pendidik sudah banyak mengikuti webinar secara online.

Namun untuk memastikan pemahaman soal IKM dan PMM, perlu di sosialisasikan secara langsung hingga ke satuan pendidikan di desa-desa. Sosialisasi ini, juga wadah bagi pendidik dan kepsek yang ingin bertanya secara langsung, untuk memahami dua hal itu. “Mungkin ketika webinar ada yang miss komunikasi, atau malu bertanya. Jadi, kita fasilitasi dengan menggandeng guru penggerak Kabupaten Lahat, dalam memberikan pemahaman terkait PMM dan IKM,” jelasnya, Rabu (22/2).

PMM merupakan aplikasi penunjang penerapan Kurikulum merdeka, untuk membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum merdeka. Di PMM tersebut, pendidik juga dapat melakukan pelatihan secara mandiri kapanpun dan dimanapun. Yang bisa dimanfaatkan sebagai arsip dokumen kinerja, kompetensi, dan prestasi. Sedangkan, IKM guna memperoleh data kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum merdeka secara mandiri nantinya. “Kurikulum merdeka ini, bukan hanya guru yang merasa senang dalam belajar. Tapi juga peserta didik. Karena mereka tidak harus belajar di ruang kelas, dan belajar lebih ditekankan kepada projek,” sampai Erhansyah.

Erhansyah berharap, adanya sosialisasi hingga seluruh SD di Kabupaten Lahat, dapat menambah daftar SD yang menerapkan Kurikulum merdeka, pada tahun ajaran mendatang. Disamping itu, tenaga pendidik di Kabupaten Lahat juga semakin kreatif, berkompeten, dan inovatif didalam mengajar. Disisi lain, dengan adanya guru penggerak di Kabupaten Lahat, bisa jadi tempat sharing persoalan pendidikan antar tenaga pendidik. “Jadi bahu-membahu untuk mutu pendidikan di Kabupaten Lahat,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: