Rasan Tua, Istilah Adat Perkawinan Marga Buay Pemuka Peliung, OKU Timur
Ilustrasi--
Ditambah lagi dua dulang ketan juga pakai telor itik, 1 dulang berisi sirih pinang, 2 atau lebih kelapa yang telah dicukur serta dihiasi, 1 dulang berisi seperangkatan pakaian penganten perempuan serta 1 dulang kecil tempat uang jujur yang telah ditetapkan serta 1 tepak (kalau ada tepak mas atau tepak perak), ditutup dengan kain putih untuk pembicara yang akan diserahkannya pada pembicara sebelah penganten perempuan.
BACA JUGA:32 Desa di OKU Timur Belum Berlistrik, ini Kendalanya
Semenda (diambil anak)
Semenda terdiri dari dua macam. Yaitu Semenda lepas seumur hidup dan Semenda Ngandam.
Semenda lepas seumur hidup adalah jika seorang ayah tidak mempunyai anak laki-laki, maka anaknya perempuan diambilkannya untuk selama-lamanya.
Semenda ngandam, dimana seorang ayah mempunyai seorang anak perempuan telah dewasa sedang anaknya laki-laki masih kecil, maka anaknya perempuan itu diambilkannya seorang bujang yang harus tinggal dengannya sampai anak laki-lakinya tadi kawin.
Tangkap Batin (diluar kesukaan orang tua). Seorang laki-laki dan seorang perempuan sama-sama naik rumah pemerintah setempat mintak dikawinkan.
BACA JUGA:Tugu Parameswara, Monumen Ikonik Kota Palembang, Pemersatu Adat Melayu
Sebambangan atau Bergubalan
Perkawinan dengan cara seperti ini sedikit kurang disukai. Dimana, pria dan perempuan melarikan diri, ke suatu daerah dan kemudian pulang setelah menikah.
Sebambangan dilakukan pasangan pria dan perempuan karena ada diantara orang tua kedua pasangan tadi tidak menyetujui rencana pernikahan mereka.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: