Cerita Polisi di Palembang Layani Pengobatan Tradisional Gratis, Pernah Divonis Sakit Tak Berumur Panjang
Salah seorang pasien diterapi listrik pengobatan suatu penyakit, oleh Aiptu Wendi Irawan anggota tim Patroli R2 Samapta Polrestabes Palembang.-Foto: Fadly/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Siapa sangka tim patroli roda dua (R2) Samapta Presisi Polrestabes Palembang, punya sosok anggota yang ternyata memiliki keahlian di bidang penyembuhan suatu penyakit.
Dia adalah seorang polisi berpangkat Aipda bernama lengkap Wendi Irawan (39).
Dalam penyembuhan suatu penyakit terhadap pasien, ayah empat anak ini melakukannya bersama-sama dengan rekan satu tim.
Pengobatan biasa dilakukannya usai menjalankan tugas patroli rutin menjaga Kamtibmas khususnya di wilayah hukum Polrestabes Palembang.
"Di samping membantu masyarakat dalam mengobati suatu penyakit, tugas kami dengan patroli rutin menjaga Kamtibmas tidak kami kesampingkan," kata pria yang akrab disapa Wendi ini dibincangi SUMEKS.CO, Sabtu 18 Februari 2023.
Wendi menceritakan, keahlian dirinya dapat menyembuhkan suatu penyakit didapat saat dirinya menderita penyakit tipes.
Ketika itu dirinya sempat dinyatakan tidak tertolong lagi pada sekira tahun 1999 silam.
Sebelum akhirnya dia bertemu seorang guru bernama M Ismail Ridwan. Kemudian sang guru membimbingnya mengobati penyakit yang dideritanya hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
"Saat itu saya belum menjadi anggota Polisi, dan syukur Alhamdulillah berkat bimbingan beliau serta pertolongan Allah saya akhirnya dinyatakan sembuh dan lolos dari kematian saat itu," tuturnya.
Saat berbincang santai di salah satu anjungan rumah adat di komplek Dekranasda Jakabaring Palembang, dia nampak begitu fasih menyebutkan istilah-istilah kedokteran. Padahal sebelumnya dia mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan kedokteran atau bidang kesehatan.
Biasanya metode pengobatan terhadap seorang pasien masyarakat yang dia lakukan dibantu dengan rekan Samapta lainnya. Yakni dengan cara terapi listrik, terapi lintah serta menggunakan obat-obatan herbal.
Namun, lanjutnya sebelum diterapi atau diberi obat-obatan herbal, pasien tersebut harus dianalisa dahulu dengan ilmu kedokteran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: