Saat Hamil Makan Kacang Hijau Membuat Rambut Bayi Lebat, Benarkah?

SUMEKS.CO, SUMEKS.CO - Banyak yang percaya bahwa mengonsumsi kacang hijau saat hamil bisa membuat rambut bayi tumbuh lebih lebat. 

Asumsi ini didasarkan pada pengetahuan akan kandungan gizi kacang hijau yang tinggi, karena dikatakan baik untuk mendukung tumbuh kembang janin. 

Lalu apakah secara medis benar? 

Bayi dengan rambut tebal itu lucu dan menggemaskan, bukan? Tak heran jika banyak ibu hamil yang melakukan segala cara untuk memastikan bayinya lahir dengan rambut  lebat. 

BACA JUGA:Sambangi SDN Filial 65 Pulau Kemaro, Satpolairud Polrestabes Palembang Sosialisasi Antitawuran

Mulai dari meminum ramuan tradisional hingga mengonsumsi makanan tertentu seperti kacang hijau.

Selama masa kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat secara teratur untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. 

Asupan nutrisi yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh ibu hamil dan peningkatan berat badan selama kehamilan. 

Kacang hijau merupakan salah satu sajian yang dapat dinikmati selama masa kehamilan. Ini karena kacang hijau kaya akan folat. 

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ikuti Rekonsiliasi dan Pemutakhiran Data Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2022

Asupan asam folat yang cukup selama kehamilan dapat mencegah  cacat lahir seperti spina bifida dan anensefali pada bayi. 1 cangkir (200 gram) kacang hijau menyediakan sekitar 40% asupan folat yang dibutuhkan selama  kehamilan. 

Selain itu, kacang hijau juga mengandung antioksidan dan banyak nutrisi lain yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Kacang hijau  baik dikonsumsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus menunjukkan bahwa makanan tersebut dapat membuat rambut bayi anda tumbuh lebih lebat. 

Pada dasarnya, tidak ada cara yang benar-benar terbukti  efektif untuk membuat rambut bayi tebal saat lahir. Perlu anda ketahui bahwa warna, bentuk dan jumlah rambut bayi saat lahir sangat bergantung pada faktor genetik atau keturunan. 

Sumber: