Beredar Isu Penculikan Anak di Kota Lubuklinggau, Ini Imbauan Kapolres

Beredar Isu Penculikan Anak di Kota Lubuklinggau, Ini Imbauan Kapolres

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi SIK MH menegaskan belum ada laporan terkait penculikan anak. Foto: Khalid/sumeks.co--

LUBUKLINGGAU, SUMEKS.CO - Beberapa hari terakhir beredar isu penculikan anak di salah satu Sekolah Dasar di Kota LUBUKLINGGAU, Sumatera Selatan.

Informasi itu lalu cepat menyebar di grup-grup WhatsApp sekolah TK, SD, grup les, maupun grup anak ngaji di Kota Lubuklinggau.

Sehingga membuat para orang tua siswa khawatir, terutama orang tua yang anaknya masih siswa PAUD maupun SD. 

Menanggapi isu tersebut, Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi SIK MH menegaskan belum ada laporan terkait penculikan anak.

BACA JUGA:Terungkap Pelaku Penculikan Anak untuk Dijadikan Pemulung Ternyata Residivis, Kasusnya Pencabulan Bocah

Namun karena beredar viral, Kapolres mengatakan akan melakukan penelusuran, untuk mengecek kebenarannya. 

"Kita akan perintahkan anggota reserse, untuk menyelidiki. Apakah memang ada percobaan penculikan tersebut atau tidak," ujarnya, Jumat 20 Januari 2023. 

Meski begitu, Kapolres tetap mengimbau para orang tua di Lubuklinggau tetap waspada dan menjaga anak-anak.

"Ini tetap harus diwaspadai, karena saat ini memang banyak modus-modus kejahatan. Termasuk penculikan anak dengan motif ekonomi,"  terangnya.

BACA JUGA:Bocah Perempuan Korban Penculikan Jalani Pemeriksaan di RS Polri

Sebab, lanjutnya, tidak bisa dipungkiri ada kejadian penculikan anak, kemudian anak tersebut dijual, atau disuruh mengemis di jalan. Meski itu belum terjadi di Kota Lubuklinggau.

"Maka kita imbau masyarakat, jika perlu untuk antar jemput anak sekolah. Pastikan kepada orang atau ojek yang memang dipercaya atau yang dikenal," katanya.

Kemudian untuk para guru, diimbau agar memastikan anak yang pulang sekolah dijemput orang tua atau orang yang memang dikenal oleh siswa itu sendiri. 

"Jadi guru ditanya dulu dengan siswa, apakah bener orang menjemput adalah orang yang dikenal. Jangan sampai nanti anak pulang dengan orang yang bukan biasa menjemput," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: