Tolak Dijajah, Suku Kubu Pilih Menetap di Hutan, Keturunan Kubu Lebar Tapak dari Pagaralam
Suku anak dalam konon keturunan laskar kerajaan Jambi dan kesultanan Palembang, paska perang menetap di hutan. Tampak tiga warga SAD. foto: zulqarnaen/sumeks.co--
Semua masih menjaga dan menjalani tradisi kubu. Walaupun, sebagian sudah hidup membaur. Tapi tetap memegang tradisi leluhur.
Ditambahkan Jafarin, kerabat mereka yang ada di Tanjung Batu, Tanjung Rajo Teluk Balai, Payo Lintah, Payo Batu, dan lainnya di Ogan Ilir sudah mulai memudar identitas mereka sebagai SAD.
Tidak lagi melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Mereka telah mengenal kemajuan teknologi. Punya smartphone, sepeda motor bahkan mobil. Anak-anak mereka juga sudah sekolah, tidak di hutan lagi.
Karena itu, Jafarin dan kelompok SAD lain tergerak untuk melestarikan eksistensi di Muratara dan sekitarnya. Sudah dijalin komunikasi antar temenggung SAD.
Baik itu kelompok Kubu Sungai Jernih, Muara Tiku, Pangkalan, Liam, Bina Marga, dan Gawang di wilayah Muratara. Juga Kubu Merasi, Semangus, dan BTS Ulu Cecar di Musi Rawas.
Kemudian, Kubu di Bayung Lincir, Sungai Kubu, Sungai Lalan, Sungai Bahar di wilayah Musi Banyuasin. Ada lagi, Kubu di Bukit 12, Bangko, Segayo, Muara Tembesi, Sungai Reba, Kutur, Rimbo Bujang di wilayah Provinsi Jambi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: