Jembatan Musi 2 hingga 6 Sudah Jelas Keberadaannya, Lalu Dimanakah Jembatan Musi 1?

Jembatan Musi 2 hingga 6 Sudah Jelas Keberadaannya, Lalu Dimanakah Jembatan Musi 1?

Jembatan Ampera zaman dahulu.--

BACA JUGA:Canggih Jembatan Penghubung Pulau Kemaro dan Sungai Gerong Plaju, Terowongan Dalam Air, Sistem Imersed Tunnel

Pemerintah Cina akan mengucurkan dana sebesar Rp 5 triliun.

Namun, hingga kini wacana pembangunan tersebut masih dalam proses kajian oleh pihak Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel. 

Selain itu, keterbatasan anggaran yang diberikan Pemerintah menjadi salah satu acuan pertimbangan atas pembangunan jembatan tersebut.

Sementara itu, Jembatan Ampera ternyata bukanlah jembatan terpanjang di Kota Palembang. 

BACA JUGA:Ada Jembatan yang Hilang di Kota Palembang, Jembatan Musi 3 dan 5 Dimana? Baca Sampai Habis Ini Jawabannya

Jembatan Ampera merupakan ikon Kota Palembang. Terletak di pusat Kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Ampera juga kerap kali dijadikan spot untuk berswafoto. Namun, siapa sangka Ampera yang kerap kali dijadikan wisatawan untuk spot berswafoto ini, masih kalah panjang dengan Jembatan Musi IV Palembang.

Jika diukur, Ampera terbentang di atas Sungai Musi Kota Palembang ini memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter.

Sementara, Jembatan Musi IV Palembang merupakan tipe extradozed (perpaduan kabel dengan gelagar kotak/box girder) dengan panjang 1.130 meter, dan lebar 12 meter.

BACA JUGA:Bukan Kaleng-Kaleng, Palembang Bakal Miliki Jembatan Terowongan Dalam Air dan Terpanjang di Indonesia

Lokasinya berada di Kelurahan Kuto Batu dan Kelurahan Lawang Kidul di Seberang Ilir, sementara di Seberang Ulu yakni di Jalan A Yani di Kelurahan 14 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.

Pembangunan Jembatan Musi IV bertujuan mengurangi beban lalu lintas Jembatan Ampera dan meningkatkan konektivitas di Kota Palembang. 

Perencanaan pembangunan Jembatan Musi IV telah dilakukan sejak tahun 2010.

Namun, karena keterbatasan anggaran, konstruksinya baru dilaksanakan pada tahun 2015-2018 menggunakan dana APBN dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total dana Rp 553,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: