Kasus Covid di China Meledak Lagi, Diprediksi Tembus 9 Ribu Kasus Kematian dalam Sehari

Kasus Covid di China Meledak Lagi,  Diprediksi Tembus 9 Ribu Kasus Kematian dalam Sehari

Ilustrasi COVID-19. Foto: diambil dari covid19goid--

SUMEKS.CO - Beberapa hari terakhir menjelang akhir tahun 2022, ramai pemberitaan kasus Covid-19 di China kembali meledak.

Penyebaran kasus Covid-19 di China dilaporkan meningkat pesat, bahkan disebutkan 9000 kasus kematian dalam sehari.

Lonjakan infeksi sangat signifikan usai penghapusan kebijakan nol COVID yang ketat bulan ini. 

menyusul protes dan kerusuhan yang belum sempat terjadi sebelumnya di beberapa bagian negara itu.

BACA JUGA:552 Data Kasus Corona Per 30 Desember 2022, di Sumsel ada 2 Kasus

Untuk mengantispasi Lonjakkan kasus Covid-19 ini, Kementerian Luar Negeri China menyebutkan pembatasan perjalanan pelancong dari China harus ilmiah dan adil.

Ini disampaikan Juru Bicara Kemlu China Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing. Kamis 29 Desember 2022

"China meyakini bahwa langkah semua negara terhadap COVID-19 harus ilmiah dan adil,” ucapnya seperti dilansir dari jpnn.com. 

Menggilanya kasus Covid-19 di China ini mendorong sejulah negara sperti Jepang, Amerika Serikat, dan Italia memberlakukan persyaratan untuk pelancong dari China, termasuk hasil tes negatif COVID-19.

BACA JUGA:Sah, Presiden Jokowi Resmi Cabut PPKM Covid-19 Mulai Hari Ini

Hal ini berbanding terbalik dengan keputusan Beijing yang membatalkan wajib karantina bagi semua pengunjung mulai 8 Januari 2023 mendatang. 

“Langkah-langkah saat ini mencegah perjalanan normal di antara orang-orang dan kami berharap semua negara akan mendasarkan keputusan mereka pada sains dan akan memastikan rantai pasokan global yang stabil dan pemulihan ekonomi,” kata Wang, menurut harian China Global Times.

Kemlu sebelumnya mengatakan fokus China dalam tanggapan COVID-19 telah bergeser dari pencegahan infeksi menjadi perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit parah.

Komisi Kesehatan Nasional juga telah mengumumkan tidak akan lagi merilis angka harian infeksi, yang akan dicatat setiap bulan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: